Jakarta, Aktual.com — Kurs dolar AS turun terhadap sebagian besar mata uang utama pada Kamis (29/10) waktu setempat ( atau Jumat pagi WIB), karena investor menimbang kemungkinan kenaikan suku bunga tahun ini ditentukan pertumbuhan ekonomi lemah negara itu pada kuartal ketiga.
Produk domestik bruto (PDB) riil AS tumbuh pada tingkat tahunan 1,5 persen pada kuartal ketiga, turun dari kenaikan 3,9 persen direvisi pada kuartal kedua, sementara gagal memenuhi ekspektasi pasar 1,7 persen, Departemen Perdagangan mengatakan Kamis.
Pada basis tahun-ke-tahun, perekonomian meningkat dua persen pada kuartal ketiga, yang merupakan ekspansi paling lambat sejak kuartal pertama 2014.
Menurut Departemen, pertumbuhan lebih lambat pada kuartal ketiga terutama akibat penurunan dalam investasi persediaan swasta dan pelambatan ekspor, konsumsi dan pengeluaran pemerintah.
Data PDB suram mengurangi ekspektasi pasar untuk kenaikan suku bunga pada akhir tahun, yang dinyalakan dalam sesi sebelumnya oleh pernyataan “hawkish” Federal Reserve.
Setelah pertemuan kebijakan moneter dua hari yang dimulai Selasa, para pejabat Fed mempertahankan suku bunga acuan tidak berubah, namun mengambil langkah yang tidak biasa untuk meninggalkan pintu terbuka guna kenaikan suku bunga pada pertemuan berikutnya pada Desember.
Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama, turun 0,52 persen menjadi 97,272 pada akhir perdagangan Kamis.
Pada akhir perdagangan di New York, euro naik menjadi 1,0980 dolar AS dari 1,0901 dolar di sesi sebelumnya, dan pound Inggris naik menjadi 1,5315 dolar AS dari 1,5251 dolar pada sesi sebelumnya. Dolar Australia turun menjadi 0,7077 dolar dari 0,7086 dolar.
Dolar AS dibeli 121,11 yen Jepang, lebih rendah dari 121,21 yen dari sesi sebelumnya. Dolar AS turun menjadi 0,9897 franc Swiss dari 0,9952 franc Swiss, dan turun menjadi 1,3158 dolar Kanada dari 1,3214 dolar Kanada.
Artikel ini ditulis oleh: