Jakarta, Aktual.com — Bank Indonesia menetapkan kurs tengah rupiah Selasa (13/10) hari ini di level Rp13.557/USD, dari kurs tengah sebelumnya Rp13.466 per dolar AS.

Adapun kurs jual ditetapkan pada level Rp13.625 per dolar AS, sedangkan kurs beli dipatok pada level Rp13.489 per dolar AS. Selisih antara kurs jual dan kurs beli adalah 136.

Kepala Riset NH Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada di Jakarta, Selasa (13/10) mengatakan bahwa penurunan harga minyak menjadi salah satu sentimen negatif bagi kurs negara berkembang, termasuk rupiah sehingga mengalami koreksi terhadap dolar AS.

“Penguatan rupiah yang terjadi mulai terbatas seiring kenaikan yang cukup kencang dalam beberapa hari terakhir, apalagi harga minyak dunia juga mulai mengalami penurunan,” katanya.

Menurut dia, nilai tukar rupiah menyesuaikan dengan kondisi riil di lapangan meski peluang kenaikan suku bunga bank sentral AS cukup kecil pada tahun ini.

“Namun diharapkan, sentimen dari masih tingginya ekspektasi pelaku pasar akan realisasi kebijakan yang telah dikeluarkan pemerintah maupun Bank Indonesia dapat menjaga nilai tukar domestik,” katanya.

Ia menambahkan, pelaku pasar juga sedang menanti data neraca perdagangan periode September 2015 dan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI rate) yang akan dirilis pada pekan ini. Diharapkan juga data neraca perdagangan Indonesia kembali mengalami surplus.

Analis dari PT Platon Niaga Berjangka, Lukman Leong menambahkan bahwa masih adanya peluang kenaikan suku bunga AS (Fed fund rate) pada tahun 2015 ini menjadi salah satu faktor yang menopang dolar AS untuk kembali bergerak naik.

“Sejumlah data ekonomi AS seperti data penjualan ritel, produksi industri, dan testimoni sejumlah petinggi bank sentral Amerika Serikat masih diantisipasi pasar. Diharapkan memberikan kejelasan mengenai peluang kenaikan suku bunga,” katanya.

Artikel ini ditulis oleh:

Arbie Marwan