Berebut kursi bos Pertamina. (ilustrasi/aktual.com)

Jakarta, Aktual.com – Indonesian Resources Studies (IRESS) membongkar kebobrokan PT Pertamina (Persero) yang selama ini menjadi bancakan para pemburu rente. Mereka disinyalir menggunakan modus ‘direksi titipan’

Karena itu pula dalam struktur perusahaan secara terus menerus mengalami gejolak berupa tarik-menarik kepentingan antar sesama faksi. Akibatnya, dalam kurun waktu 19 tahun terakhir pergantian puncuk pimpinan mengalami 9 kali transisi.

“Berkaca dari perjalanan Pertamina 19 Tahun terakhir, pergantian Dirut itu hingga 9 kali. Jadi kalau dibagi rata-rata, artinya per 2 Tahun sekali ada pergantian Dirut. Ini membuktikan Pemburuan rente sangat kental,” kata Direktur Eksekutif IRESS, Marwan Batubara kepada Aktual.com di Jakarta, Selasa (28/2)

Jika dibandingkan dengan National Oli Company lainnya, Saudi Aramco menempatkan posisi pimpinan hingga 15 tahun. Kemudian jika dibandingkan dengan negara tetangga, pimpinan Petronas milik negara Malaysia menduduki jabatan hingga 10 tahu.

Artinya dapat dikatakan secara performa perusahaan tersebut berjalan dengan stabil dan relatif lebih memungkinkan utuk mencapai program jangka panjang.

“Makanya pada momentun Pemilihan Dirut, Pertamina harus membebaskan diri dari penguasaan pemburuan rente yang melibatkan persekongkolan pengusaha dan penguasa,” kata Marwan.

“Kita mau Pak Jokowi independen. Jangan hanya menerima sodoran-sodoran nama dari pembantunya yang bisa saja merupakan titipan dari pemburu rente dan tidak memiliki kapasitas,” sambungnya.

(Dadangsah Dapunta)

Artikel ini ditulis oleh: