Jakarta, Aktual.co — Ekonom yang juga Mantan Menteri Koordinator bidang Perekonomian, Kwik Kian Gie mengatakan kebutuhan manusia terus meningkat setiap tahunnya, namun tidak diikuti dengan supply yang ada. Selain itu, volume kebutuhan manusia selalu diproduksi tanpa pengaturan dan peraturan.

Menurutnya, hal tersebut dapat menimbulkan ketimpangan ekonomi di Indonesia. Kelompok yang lebih kaya memanfaatkan kekayaannya secara tidak sehat.

“Ekonomi di desa dan kota tidak terjadi full effect, kompetisi selalu ‘memotong leher’ (cut throat competition) artinya yang menang yang akan bertahan,” ujar Kwik di auditorium Kwik Kian Gie School of Business Jakarta, Rabu (18/3).

Lebih lanjut dikatakan dia, saat ini seolah-olah alam yang mengatur manusia mengejar kepentingannya sendiri. Kondisi tersebut manurutnya menghasilkan mekanisme pengaturan.

“Tanpa mengetahui siapa yang mengatur produksi tersebut dan siapa yang memilikinya, invisible hand of market,” pungkasnya.

Artikel ini ditulis oleh: