Jakarta, Aktual.com – Bakal calon presiden Prabowo Subianto mengatakan mantan Menteri Koordinator Bidang Ekonomi dan Keuangan (Menko Ekuin) Kwik Kian Gie, merupakan salah satu dari 40 orang anggota Tim Pakar Ekonomi pasangan Prabowo-Sandiaga yang sudah berdiskusi intensif selama tiga pekan terakhir.
“Kwik Kian Gie sudah cukup intensif tiga pekan ini berdiskusi empat kali mengadakan rapat intensif dengan tim pakar ekonomi kami yang jumlahnya hampir 40 orang,” kata Prabowo, dalam konferensi pers di kediamannya Jalan Kertanegara, Jakarta, Senin malam (17/9).
Dia mengatakan, dari diskusi itu dihasilkan konsep ekonomi kesejahteraan dan juga di bidang lingkungan hidup, politik, hukum dan keamanan.
Menurut dia, Kwik merupakan ekonom yang memiliki dasar teori yang kuat, namun diikuti dasar pengalamannya sebagai praktisi dan pelaku ekonomi sekaligus pejabat publik di bidang kebijakan ekonomi nasional.
“Pengalaman beliau hadapi situasi sulit di awal 2000 itu sangat membantu kami hadapi kondisi ekonomi saat ini yang tidak bisa dianggap remeh, harus kita hadapi dengan teliti dan hati-hati,” ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut, Kwik Kian Gie mengakui Prabowo memiliki perhatian yang besar dan intensif terkait masalah ekonomi karena catatan-catatannya terkait ekonomi dibaca satu per satu dan ditandai serta dirinya diajak berdiskusi.
Menurut dia, dirinya dan Prabowo sudah lama berdiskusi jauh sebelum mantan Komandan Kopassus itu berpikir terjun ke dunia politik.
“Bahkan saya sahabat ayahnya Prabowo, yaitu almarhum Sumitro Djojohadikusumo, meskipun beda usia jauh, namun merasa dekat karena alumni Rotterdam,” katanya pula.
Dia menuturkan, Prabowo bertanya bagaimana kalau dirinya menjadi penasihatnya agar bisa teratur berdiskusi dan dirinya menyatakan setuju dengan usulan tersebut.
Kwik mengatakan hakikat penasihat itu bertukar pikiran dan memberikan nasihat, apakah diterima atau tidak, itu urusan lain.
Dia menegaskan hingga saat ini dirinya masih menjadi kader PDI Perjuangan dan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri sama sekali tidak menegurnya.
“Pertemuan ini cukup sampai di sini, apa pun isinya, saya hanya berbicara soal ekonomi dan konsepnya. Bagaimana mengatasi kemiskinan, pengangguran, mengatasi deindustrialisasi, bagaimana mengatasi ekspor yang lebih kecil daripada impor hingga menyebabkan nilai tukar rupiah terpuruk,” katanya lagi.
Hadir dalam konferensi pers tersebut antara lain bakal calon wakil presiden Sandiaga Uno, Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani, dan Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Hasyim Djojohadikusumo serta Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon.
Ant.
Artikel ini ditulis oleh: