Kiyai Ahmad Marwazie (kiri) di Zawiyah Arraudhah, Tebet, Jakarta Selatan pada Selasa (17/8) malam.

Jakarta, Aktual.com– Kiyai Ahmad Marwazie memberikan penjelasan mengenai tasawuf pada saat khataman kitab Ayyuhal Walad karangan Imam Ghazali di Zawiyah Arraudhah, Tebet, Jakarta Selatan pada Selasa (17/8) malam.

Beliau mengatakan bahwa tasawuf haruslah dilandaskan dengan dzauq, karena ketika seorang salik justru tidak memiliki dzauq, maka akan kering dan akan sulit untuk mencapai tingkat-tingkat dalam tasawuf.

“Tasawuf itu dzauq. Maka dari itu, sufi haruslah memiliki dzauq. Jika tidak memiliki dzauq maka akan kering dan tidak akan jadi,” kata Murid Syekh Yasin Al-Fadani ini.

Lebih dari itu, beliau menjelaskan bahwa awal mula dari mukasyafah adalah harus memiliki dzauq terlebih dahulu. Banyak kalangan sufi yang memiliki dzauq yang sangat tajam sehingga bisa merasakan hal-hal yang tidak bisa dirasakan oleh orang biasa.

“Dzauqnya orang-orang ahli suluk itu memang sangat tajam, itulah awal dari mukasyafah,” lanjut beliau.

Selanjutnya, beliau mengatakan terkadang seorang musryid memberikan nasihat-nasihat dan pembelajaran kepada muridnya itu justru dengan isyarat bukan hanya dengan kata-kata saja.

“Mursyid itu terkadang tidak menyampaikan pesan dengan kata-kata dan tidak dengan kalimat. Karena orang suluk itu tidak harus dengan membaca kitab saja ada hal-hal yang diperuntukan kepada muridnya ini dengan isyarat,” pungkasnya.

(Rizky Zulkarnain)

Artikel ini ditulis oleh:

Arie Saputra