Jakarta, Aktual.co — Ketua Umum PSSI La Nyalla Mattalitti mengaku heran dengan surat pembekuan PSSI yang dilayangkan Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi.
“Pada 17 April ada surat dari Menpora yang menyakatan PSSI di bekukan. Anehnya surat itu beredar sekitar pukul 12.00 siang menjelang pemilihan di arena kongres,” ujar La Nyalla, saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) di Komisi X DPR RI, Jakarta, Senin (20/4).
La Nyalla mengaku mengetahui surat tersebut sebelum kongres PSSI di Surabaya. “Tapi karena kongres sudah jadi agenda PSSI yang diendorse oleh FIFA sehingga terus laksanakan kongres,” katanya.
La Nyalla menuturkan alasan Menpora membekukan PSSI berdasarkan surat peringatan sebelumnya. Awalnya, lanjut La Nyalla, pemberian SP 1 kepada PSSI karena tetap menjalankan 18 klub untuk ikut kompetisi.
“Mungkin kata Menpora, kok ISL 18 klub bukan 16,  karena yang tidak diijinkan itu Persebaya dan Arema, tapi kita tetap jalankan,” tuturnya.
Kemudian, PSSI sudah menjawab alasan tersebut bahwa Persebaya dan Arema tidak bermasalah.
“Akhirnya keluarlah SP 2. Isi suratnya sama, di kasih waktu 1×24 jam. Tapi karena semua sudah berada di kongres Surabaya, tak ada jawaban, keluarlah SP3,” 
“Intinya semua PSSI dibekukan Menpora karena melibatkan Persebaya dan Arema karena di perbolehkan main,” kata La Nyalla.

Artikel ini ditulis oleh: