Direktur Utama PT Pertamina baru Elia Massa Manik, saat akan konferensi pers di kantor pusat Pertamina, Jakarta, Kamis (16/3). Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) selaku pemegang saham mayoritas PT Pertamina (Persero) telah memutuskan Elia Massa Manik sebagai Direktur Utama Pertamina mulai 16 Maret 2017. Pengangkatan Elia Massa Manik sesuai dengan surat bernomor SK-52/MBU/03/2017 tentang pengangkatan anggota direksi perseroan Pertamina. AKTUAL/Tino Oktaviano
Direktur Utama PT Pertamina baru Elia Massa Manik, saat akan konferensi pers di kantor pusat Pertamina, Jakarta, Kamis (16/3). Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) selaku pemegang saham mayoritas PT Pertamina (Persero) telah memutuskan Elia Massa Manik sebagai Direktur Utama Pertamina mulai 16 Maret 2017. Pengangkatan Elia Massa Manik sesuai dengan surat bernomor SK-52/MBU/03/2017 tentang pengangkatan anggota direksi perseroan Pertamina. AKTUAL/Tino Oktaviano

Jakarta, Aktual com- Direktur PT Pertamina (Persero), Elia Massa Manik menyampaikan bahwa pada kinerja semester I tahun ini, Pertamina meraih pendapatan sebesar USD 20,5 miliar atau tumbuh sebesar 19 % dibandingkan semester pertama 2016 yang tercatat USD 172 miliar.

Namun sesungguhnya Pertumbuhan pendapatan tersebut relative lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan harga minyak mentah Indonesia (Indonesia crude price/ICP), yang mencapai USD 489 per barel sepanjang semester pertama 2017 atau naik 35% dibandingkan periode semester pertama 2016. Sehingga laba bersih semester pertama 2017 tercatat USD 1.4 miliar atau turun 24% dibandingkan semester pertama 2016.

“Pada semester pertama 2017, kondisi Iingkungan ekstemai masih sangat ‘volatiie’ dengan tren harga minyak dunia terus meningkat. Di satu sisi naiknya harga minyak mentah telah menjadi insentif bagi bisnis hulu, namun kenaikan harga minyak mentah tersebut iuga berpengaruh pada Peningkatan beban pokok penjualan di sektor hilir yang banyak berdampak pada perolehan laba bersih perusahaan kendati secara operasionai sektor hilir juga tumbuh positif,” kata Massa Manik di Kantor Pusat Pertamina Jakarta, Rabu (16/8).

Sementara pada saat bersamaan, Direktur Keuangan Pertamina, Arief Budiman mengatakan keuangan Pertamina pada semester pertama ini dalam kondisi positif.

“Di kuartal satu secara cast flow itu negatif sekarnag udah postiif tapi harus kita balance dengan hutang jangka pendek karena taiming pembayaran tersebut,” ujarnya.

Untuk diketahui, pada tahun buku 2016, PT Pertamina mencatatkan total aset sebesar USD47,23 Miliar atau setara dengan Rp628,53 Triliun (Kurs Rp13.307/USD), diantaranya terdapat aset tetap senilai USD10,32 Miliar atau setara dengan Rp137,37 Triliun (Kurs Rp13.307/USD) atau 21,85% dari total aset.
Laporan: Dadangsah Dapunta

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Nebby