Jakarta, Aktual.com —  Laba PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk hingga Triwulan III 2015 mencapai Rp1,22 triliun, tumbuh 61,8 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya Rp755 miliar.

Direktur Utama BTN Maryono mengatakan, di tengah pelemahan ekonomi nasional, kinerja perseroan justru menunjukkan peningkatan dan tumbuh di atas rata-rata industri nasional.

“Kami optimistis akan mencapai target akhir tahun. Peluangnya masih terbuka lebar dan potensi untuk meningkat menjadi lebih baik ada,” ujar Maryono saat paparan kinerja, di Jakarta, Senin (26/10).

Bank BTN mencatatkan pendapatan bunga (interest income) mencapai Rp11,36 triliun, tumbuh 15,73 persen dibandingkan September 2014 Rp9,82 triliun.

“Perolehan interest income ini mendongkrak perolehan laba kami, tumbuh agresif dibandingkan periode yang sama tahun lalu,” kata Maryono.

Per September 2015, BTN membukukan aset sebesar Rp166,04 triliun, tumbuh 16,58 persen dari posisi yang sama tahun sebelumnya Rp142,43 triliun. Sementara itu, kredit dan pembiayaan BTN tumbuh 19,04 persen dari Rp110,54 triliun menjadi Rp131,58 triliun pada September 2015.

Kredit dan pembiayaan yang diberikan perseroan tumbuh lebih baik di atas rata-rata industri nasional per Agustus 2015 10,96 persen. Maryono memproyeksikan kredit yang diberikan perseroan akan terus tumbuh sampai dengan akhir 2015.

“Kami mempunyai target sampai dengan akhir tahun pertumbuhan kredit berada pada kisaran 18-19 persen,” kata Maryono.

Menurut dia, pertumbuhan kredit masih cukup tinggi karena permintaan pasar terhadap kebutuhan rumah masih sangat besar. Pihaknya melakukan kegiatan promosi bersama mitra pengembang pada daerah-daerah potensi penyerapan kebutuhan rumah tinggi.

“Langkah ini dilakukan perseroan sekaligus guna mendukung target pencapaian satu juta rumah yang dicanangkan pemerintahan Jokowi-JK. Respon masyarakat sangat tinggi atas program ini,” ujar Maryono.

Di sisi lain, dana pihak ketiga (DPK) BTN per September 2015 mencapai Rp124,47 triliun, tumbuh 22,22 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya Rp101,84 triliun.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka