Setiba di rumah, Koniah jatuh dan pingsan di depan pintu rumah. Dia kemudian ditolong orang tuanya untuk selanjutnya dirawat dan beristirahat.
Setelah dirawat selama tujuh hari di rumah, pada Kamis (25/4) pagi, Koniah pingsan lagi di kamar mandi. Dia kemudian diangkat dan dibawa ke kamar untuk beristirahat dan tidur. Hingga sore hari, Koniah tidak juga bangun sehingga pihak keluarga memutuskan membawanya ke RSUD dr Murjani Sampit dengan menempuh perjalanan lebih dari tiga jam.
Hasil diagnosa dokter, Koniah dinyatakan koma akibat mengalami perdarahan di otak. Sekitar pukul 20.00 WIB, dia dirujuk ke RS dr Doris Sylvanus Palangka Raya untuk penanganan lebih lanjut dengan menempuh perjalanan selama empat jam.
“Sekitar pukul 00.30 WIB (Jumat) sampai di RS Doris Sylvanus, setengah jam kemudian beliau dinyatakan meninggal dunia. Kami sangat bersedih dan berduka. Semoga amal ibadah beliau diterima Allah SWT,” ucap Tohari.
Jenazah Koniah dibawa pulang untuk dimakamkan di tempat tinggalnya.
Menurut keterangan pihak keluarga kepada Tohari, Koniah meninggalkan tiga anak yang di antaranya masih kecil. Sepeninggal Koniah, kini ketiga anak itu menjadi yatim piatu.
Artikel ini ditulis oleh: