ilustrasi (ist)

Bali, Aktual.com – Aliansi Konferensi Rakyat Global (PGC) menentang Dana Moneter Internasional (IMF) dan Bank Dunia kembali mengalami intimidasi dan tindakan represif dari aparat keamanan. Aliansi PGC yang semestinya mengadakan 9 agenda di Hotel Nirmala, Bali dibubarkan secara paksa oleh aparat hotel yang mengaku diperintahkan Kepolisian Daerah Bali.

Menanggapi peristiwa ini, Koordinator Aliansi PGC, M. Ali mengatakan, pihaknya mengecam keras tindakan tersebut. Pasalnya, semua warga negara berhak mengeluarkan pendapat di muka umum yang dijamin oleh undang undang dan konstitusi.

Dikatakan Ali, intimidasi yang dialami Aliansi PGC bukan kali ini saja. Jauh sebelum agenda pertemuan tahunan IMF dan Bank Dunia, pihaknya kerap dipersulit dan acap diintimidasi agar tidak menggelar kegiatan berupa aksi demonstrasi selama perhelatan kegiatan IMF dan Bank Dunia itu.

Polda Bali – sebelum pembukaan perdana pertemuan tahunan IMF dan Bank Dunia – pernah mengeluarkan surat resmi yang melarang kegiatan yang melibatkan orang banyak, event orginizing dan lain sebagainya. Karena surat itu pula, pihak RRI lantas membatalkan peminjaman tempat yang sudah diajukan Aliansi PGC sebelum perhelatan tahunan IMF dan Bank Dunia digelar.

Aliansi PGC sempat protes atas kebijakan Polda Bali itu. Dalam pertemuannya dengan Kapolda Bali Petrus Reinhard Golose, pihak Aliansi PGC yang diwakili Kurniawan Sabar, Helda Khasmy mempertanyakan kebijakan itu karena bertentangan dengan UU dan konstitusi. Dalam pertemuan itu, Petrus menjamin pihak Aliansi PGC bisa melaksanakan aksi demonstrasi yang ditempatkan di Lapangan Tugu Perjuangan, Renon.

Artikel ini ditulis oleh:

Antara