Militer Israel mengatakan 10.000 ribu warga Jalur Gaza ikut melakukan aksi, yang dianggap Israel sebagai “kerusuhan” dan beberapa di antara mereka berusaha menerobos perbatasan menuju Israel.

Militer mengatakan pihaknya telah “menjalankan tugas sesuai dengan peraturan” untuk menghentikan orang-orang melintasi perbatasan.

Kementerian Kesehatan Jalur Gaza mengatakan 200 orang terluka karena tembakan senjata api, termasuk seorang wartawan Palestina yang tertembak peluru di bagian kakinya.

Puluhan orang, termasuk empat tenaga medis, harus dirawat karena menghirup gas saat pasukan Israel menghujani daerah itu dengan tembakan gas air mata dari belakang benteng mereka di Israel.

Dalam pernyataan, Komisioner Tinggi PBB untuk HAM Zeid Ra’ad al-Hussein menyebut hilangnya nyawa orang-orang tersebut sebagai hal yang tercela dan mengatakan bahwa banyak orang dalam “jumlah mengejutkan” cedera karena tembakan peluru.

Artikel ini ditulis oleh:

Antara