Jakarta, Aktual.co — Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), PT Timah (Persero) Tbk (TINS) menyepakati perombakan jajaran komisaris Perseroan dari formasi yang sebelumnya. Di mana, untuk jabatan komisaris utama diduduki oleh pengamat politik asal LIPI. Sementara untuk jajaran direksi, disepakati tidak ada pergantian sama sekali. Hal itu disampaikan oleh Direktur Utama PT Timah Sukrisno.
“Alhamdulillah jajaran direksi ada perubahan tetap semula ada 6 orang. Komisaris ada perubahan memberhentkan Komut,” kata Sukrisno di Hotel Borobudur, Jakarta, Kamis (26/3).
Ia menerangkan, dalam RUPS juga telah meresmikan pengunduran salah satu komisaris yang terhitung sejak 22 September 2014, dan menunjuk Fachri Ali sebagai komisaris utama TINS.
“Pengangkatan komisaris baru yakitu Fachri Ali sebagai Komut, Pak Fachri Ali dulu pernah menjadi komisaris independen,” tambahnya.
Seperti diketahui, sebelumnya PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) juga mengangkat Sukardi Rinakit sebagai Komisaris Utama. Sukardi yang berlatar belakang politik ini dinilai dekat dengan Megawati Soekarnoputri.
Sukardi terkenal sebagai pengamat politik dengan latar belakang pendidikan Kriminologi Fisip Universitas Indonesia. Dia juga melanjutkan sekolahnya di Department of Southeast Asean Studies di Singapura dan Political Science di National University juga di Singapura. Sebelumnya, Cak Kardi juga pernah menjadi Direktur Eksekutif Soegeng Sarjadi Syndicate (SSS), staf peneliti di Center for Strategic and International Studies (CSIS), dan Sekretaris Jendral Perhimpunan Nasional Indonesia.
Selain itu, PT Bank Mandiri juga telah mengangkat politikus PDIP, Dwi Rembulan Sinaga sebagai komisaris. Sementara di BNI ada nama politikus PDIP lainnya, yakni Pataniari Siahaan.
Adapun susunan dewan komisaris dan direksi PT Timah yang baru:
Komisaris
1. Komisaris Utama/Independen: Fachri Ali
2. Komisaris: Suhendro
3. Komisaris: Emron Pangkapi
4. Komisaris: Mochtar Husein
5. Komisaris: Eko Prasojo
6. Komisaris: Erfi Triassunu
Direksi
1. Direktur Utama/Independen: Sukrisno
2. Direktur: Akhmad Rosidi
3. Direktur: Ahmad Subagya
4. Direktur: Purwijayanto
5. Direktur: Dadang Mulyadi
6. Direktur: Abrun Abubakar
Artikel ini ditulis oleh:
Eka
















