Jakarta, Aktual.com – Pemerintah Indonesia melakukan pertemuan tingkat tinggi dengan pemerintah China membahas sejumlah agenda kerja sama penting kedua negara, di antaranya proyek prioritas, perdagangan, ekonomi, dan investasi.
Menteri BUMN Erick Thohir dalam keterangannya di Jakarta, Minggu (6/6), menyatakan kerja sama itu menempatkan narasi keberpihakan terhadap perekonomian rakyat.
“Tak hanya di Jawa, melainkan pula pembangunan strategis di wilayah timur Indonesia sebagai misi untuk mempertegas kedaulatan maritim dan perikanan. Indonesia akan membangun pelabuhan perikanan di Ambon sebagai bagian dari menyukseskan program lumbung ikan nasional,” kata Erick.
Dia menyampaikan bahwa proyek itu akan melibatkan perusahaan milik negara sebagai motor pembangunan di sejumlah wilayah di Indonesia.
Menurut dia, kerja sama dengan kesetaraan itu turut memperhatikan kepentingan nasional yang strategis.
“Kerja sama berlandaskan kesamaan dan kesetaraan kedua negara sebagai mitra yang memiliki semangat senasib dan sepenanggungan,” ujar Erick.
Pandemi COVID-19 yang berdampak ke seluruh dunia, tambah dia, menjadikan kerja sama itu sebagai jawaban untuk mengatasi krisis karena Indonesia dengan China telah berkomitmen untuk berkontribusi memberikan perbaikan di segala sektor pasca pandemi.
Sementara itu Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan menyampaikan pertemuan yang dilakukan pada akhir pekan ini terangkum dalam kerja sama High Level Dialogue on Cooperation Mechanism (HDCM).
Luhut menjelaskan agenda pertemuan tersebut merupakan bentuk komitmen kedua negara untuk mempererat kerja sama dalam merespons tantangan global.
Kedua negara sepakat dalam membangun kerja sama yang saling menguntungkan terkait dengan BUMN, keuangan, investasi, kesehatan, dan kemaritiman.
Di sektor BUMN, Indonesia sebagai hub regional untuk produksi vaksin, pembangunan pabrik bahan baku obat dan penelitian serta pengembangan untuk obat herbal, sehingga komitmen kerja sama itu akan menjadikan Indonesia mandiri di bidang kesehatan sebagai ketahanan nasional.
Artikel ini ditulis oleh:
Warto'i