Jakarta, Aktual.co — Polisi St Louis County mengatakan mereka menembak mati seorang remaja kulit hitam yang diduga mengacungkan pistol di sebuah stasiun bensin St Louis. Tindakan tersebut memicu kekerasan yang pernah terjadi terkait insiden kerusuhan, polisi kulit putih menembak mati remaja berkulit hitam di dekat Ferguson.

“Polisi kota Berkeley melakukan bukan tanpa perhitungan yang matang. Anda bahkan tidak bisa membandingkan hal ini dengan Ferguson,” ujarnya Walikota Berkeley Theodore Hoskins pada konferensi pers, dilansir Aktual dari Reuters, Kamis (25/12).

Polisi mengatakan seorang petugas melepaskan beberapa tembakan setelah seorang pria menarik pistol 9mm dan menodongkannya ke polisi di sebuah stasiun pengisian bahan bakar (SPBU).

“Khawatir akan keselamatannya, petugas Berkeley melepaskan sejumlah tembakan kepada subjek dan melukainya dengan fatal,” ujarnya Juru bicara polisi Brian Schellman.

Polisi mengatakan mereka belum bisa mengidentifikasi korban meninggal, sedangkan pria kedua melarikan diri saat kejadian. Tempat kejadian perkara penembakan dan pistol masih dilakukan penyelidikan. Televisi lokal KMOV melaporkan puluhan warga marah kepada polisi di lokasi. Mereka berteriak dan mengacungkan tangan.

Media lokal melaporkan korban adalah Antonio Martin (18 tahun). Menurut Ibu Antonio Martin, Toni Martin kepada wartawan CNN mengatakan Antonio sedang bersama kekasihnya ketika polisi menembaknya.

Pengguna Twitter memposting banyak foto dan video yang memperlihatkan demonstran berkumpul di lokasi kejadian. Tanda pagar #AntonioMartin kini menjadi trending topic di banyak media sosial.

Kepala Polisi St Louis County Jon Belmar mengatakan bahwa pascakejadian 300 orang berkumpul di lokasi penembakan. Mereka melemparkan batu bata dan tiga kembang api ke 50 petugas di tempat kejadian. Dua petugas terluka dan empat orang ditangkap karena penyerangan tersebut.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka