Menurut Sayuti alih fungsi lahan pertanian tersebut biasanya menjadi kawasan permukiman dan fasilitas infrastruktur, seperti jalan tol.

Meski terjadi pengurangan luasan areal sawah, pemkot tetap mengoptimalkan panen beras sebanyak dua kali selama setahun.

Bahkan Palembang saat ini mampu memproduksi gabah kering giling (GKG) sebanyak 4 ton hingga 5 ton per hektare. Jika di akumulasikan dalam satu tahun palembang mampu memproduksi 26.000 ton GKG.

Untuk meminalisir lahan yang hilang, kami optimalkan panen dua kali,” kata dia.

Kota Palembang yang bergerak menjadi kota metropolitan tetap berjuang mempertahankan lahan pertanian sawah lebak yang saat ini banyak dijumpai di kawasan pinggiran kota.

Luas lahan pertanian rawa lebak itu sebagian besar tersebar di 10 Kecamatan yakni Kecamatan IIIr Barat (IB) I, IB II, Gandus, Seberang Ulu (SU) I, Seberang Ulu (SU) ll, Kertapati, Kalidoni, Plaju, Ilir Timur II, dan Sematang Borang.

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby