“Coba lihat ke toko-toko, ternyata kita lihat volume pengunjung sabgat berkurang. Karena sekarang ini, orang pergi ke mall cuma untuk mencari makanan, tapi kalau untuk belanja sangat berkurang, nah ini berpengaruh terhadap kredit. Kalau ujung tombak penjualan ini melemah, maka secara umum produksinya juga melemah,” tegas dia.

Dia memberi contoh, untuk kredit komoersial dan kredit UKM, per akhir Desember 2016 BCA menyalurkan kredit sebanyak Rp151,8 triliun, tapi hingga September 2017 cuma Rp150,02 triliun.

“Itu sama saja turun 1,2 persen. Padahal kredit-kredit lain meningkat, sekalipun tipis,” kata dia.

(Busthomi)

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid