Polisi memeriksa kerusakan bus Rukun Sayur yang mengalami kecelakaan di KM 202 Tol Palikanci, Cirebon, Jawa Barat, Selasa (14/7). Bus yang membawa pemudik dari Jakarta menuju Jawa Tengah tersebut menabrak pembatas jalan dan menyebabkan 11 orang tewas dan 27 orang lainnya luka-luka. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/ed/ama/15.

Jakarta, Aktual.com – Polres Labuhan Batu Selatan, Polda Sumatera Utara, masih terus mencari sopir bus “PT Pinem” yang melarikan diri setelah kejadian kecelakaan lalu lintas di Jalinsum Desa Asam Jawa, Kecamatan Torgamba, Kabupaten Labuhan Batu Selatan.

“Akibat kecelakaan itu, satu penumpang meninggal dunia, tiga mengalami luka berat, sembilan luka ringan, dan masih dirawat di RSUD Kota Pinang- RSU Nur Aini Blok Songo Kota Pinang,” ujar Kabid Humas Polda Sumut AKBP Tatan Dirsan Atmaja, di Medan, Sabtu (16/6).

Ia menjelaskan, peristiwa kecelakaan itu, terjadi pada H-1 Idul Fitri 1439 H atau Kamis (14/6) pukul 03.00 WIB. Semula bus PT Pinem BK 7366 LC, dikemudikan sopir marga Sembiring (40) datang dari arah Medan menuju Bagan Batu dengan kecepatan tinggi dengan membawa penumpang.

Sesampainya di tempat kejadian perkara (TKP), situasi jalan tikungan ke kanan cukup berat, sehingga pengemudi lelah/mengantuk dan mengakibatkan ban depan sebelah kiri turun ke selokan jalan.

Selanjutnya, sopir gugup dan langsung membanting stir kekanan, sehingga tidak terkendali dan masuk ke parit sebelah kiri badan jalan, serta terbalik dengan posisi keenam rodanya menghadap ke atas.

“Sopir bus bermarga Sembiring, warga Pancur Batu, Kabupaten Deli Serdang melarikan diri,” ucap mantan Waka Polrestabes Medan.

Tatan menyebutkan, bus yang mengalami kecelakaan itu, ayunan per ban depan sebelah kanan bagian belakang patah.

“Kecelakaan lalu lintas di Labuhan Batu Selatan (Labusel) merupakan kecelakaan tunggal “Out Of Kontrol” dan masuk ke parit bekoan yang tidak berair di sebelah kiri badan jalan,” kata Kabid Humas Polda Sumut.

Data korban kecelakaan tersebut, yakni Dinda Ayu Wani (13) seorang pelajar, warga Huta IV Bahung Huluan, Desa Bahung Kahean, Kecamatan Dolok Batu Nanggar, Kabupaten Simalungun, meninggal dunia.

Katri Yulianda boru Purba (24) mahasiswi, warga Desa Kandi Bata, Kecamatan Kabanjahe, Kabupaten Karo, mengalami luka berat dan tidak sadarkan diri, M.Sani (45) kenek Bus PT Pinem, warga Tandem Pasar I Binjai, mengalami luka berat, dan Romawati boru Sitanggang (51) warga Desa Suka Ramai, Kecamatan Tapung Hulu, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau, mengalami luka berat.

Inra boru Hasugian (31) alamat Jalan Garu 2B Gang Cipta Baru, Kelurahan Harjosari I Kecamatan Medan Amplas, mengalami luka ringan, dan Enda Fania boru Tinambunan (2) alamat Jalan Garu 2B Gang Cipta Baru, Kelurahan Harjo Sari I, Kecamatan Medan Amplas, mengalami luka ringan dan robek pada kening kepala.

Monika boru Maharaja (58) alamat Jalan Garu 2B Gang Cipta Baru, Kelurahan Harjo Sari I, Kecamatan Medan Amplas, mengalami luka ringan dan patah tangan kiri, dan Indriani (25) warga Dusun V Tebing Ganjang, Desa Durung Tonggal, Kecamatan Pancur Batu, Kabupaten Deli Serdang, mengalami luka ringan tangan kiri dan bibir lecet.

Linda Lestari (25) warga Dusun IV Sumber Makmur, Desa Suka Ramai, Kecamatan Tapung Hulu, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau, mengalami luka ringan dan lecet telapak tangan kiri, dan Fajariana (16) seorang pelajar, warga Hamparan Perak, Kabupaten Deli Serdang, mengalami luka ringan, dan robek siku tangan kiri.

Irfandi Hidayat (23) warga Hamparan Perak, Kabupaten Deli Serdang, mengalami luka ringan, dan patah kaki kiri, Elsa boru Simanjuntak (19) mahasiswi warga Jalan Sisingamangaraja, Kabupaten Siak, Provinsi Riau, mengalami luka ringan dan robek kening kepala, dan Sarmauli boru Malau (47) warga Kecamatan Bangko Pusako, Kabupaten Rokan Hilir, Provinsi Riau, mengalami luka ringan pada bagian pipi dan tangan kanan.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Eka