Banda Aceh, Aktual.co — Tabrakan maut di lintas nasional Medan-Banda Aceh tepatnya di Plimbang Kabupaten Bireuen, Minggu (5/4) menewaskan enam orang. Informasi yang dihimpun Aktual.co, hingga tengah malam belum bisa memastikan berapa keseluruhan korban jiwa dalam tabrakan beruntun itu.
Kapolres Bireuen AKBP Ali Khadafi melalui Kasat Lantas AKP Thomas Nurwanto dihubungi per telepon menyebutkan dugaan kecelakaan yang melibutkan bus BE dengan tronton dan truk itu disebabkan karena ada petani yang sedang membakar jerani. Dari jerami dibakar itu menimbulkan asap tebal sehingga menganggu pandangan mata sopir bus.
“Kan asap jerami yang dibakar itu tebal dia. Diduga asap jerami itu menutup pandangan jalan sopir,” ujarnya. Dia menyebutkan pihaknya telah membawa barang bukti bus dan truk yang terlibat tabrakan itu ke Mapolsek Jeunib untuk penyelidikan lebih lanjut. Selain itu, kecelakaan itu membuat jalan lintas Medan-Banda Aceh macet total selama 1,5 jam.
Data yang diperoleh Aktual.co hingga tengah malam menyebutkan korban yang meninggal dunia yaitu Karmadi (25), Kridian difa (3), Mutia Hayati (40). Ketiganya adalah warga Desa Alu Bayutang, Jangka, Bireuen dan jenazah mereka sudah dibawa ke kampung halamannya. Diperkirakan dimakamkam malam itu juga.
Korban lainnya Nuraini (50) dan Risna Zahara (8) warga Desa Blang Tarakan, Sawang Aceh Utara. Dia meninggal dunia sekitar pukul 20.00 WIB dan jenazahnya dibawa ke kampung halamannya dengan menggunakan ambulans milik RSUD Fauziah Bireuen.
Terakhir, Mardiana (36) meninggal setelah tiba di RSU Zainal Abidin Banda Aceh. Jenaahnya kini berada di ruang jenazah RSU Zainal Abidin Banda Aceh. Sedangkan puluhan korban lainnya masih dirawat di RSU Fauziah Bireuen dan RSU Zainal Abidin Banda Aceh.
Informasi terkait data korban masih simpang siur. Beredar broadcast dari black berry mesenger menyebutkan korban meninggal dunia 35 orang. Namun, ketika ditelusuri hingga saat ini korban meninggal mencapai enam orang dari puluhan penumpang yang mengalami luka-luka.

Artikel ini ditulis oleh: