Jakarta, Aktual.com — Anggota DPR Fraksi PDI Perjuangan Masinton Pasaribu dilaporkan ke Bareksrim terkait kasus dugaan penganiayaan yang dilakukan terhadap asisten pribadinya (Aspri) di DPR, Dita Aditia Ismawati.
Diketahui, Dita tercatat sebagai salah satu kader Partai Nasdem DKI Jakarta.
Menanggapi hal itu, Wakil Ketua Fraksi PDIP, Hendrawan Supratikno mengaku hal tersebut adalah sebuah kelalaian Masinton yang merekrut Aspri atau staf dari kader parpol lain.
“Ini kelalaian anggota kami. Itu pasti pada awalnya yang bersangkutan (Dita) berjanji akan bikin KTA (kartu tanda anggota PDIP),” ujar Hendrawan di Jakarta, Selasa (2/2).
Anggota Komisi XI DPR ini menduga Dita sengaja tidak mendaftarkan diri menjadi kader PDIP. Sebab, hingga kini Dita masih tercatat menjadi kader Nasdem.
“Niatannya mungkin dari awal sudah mau menyelundup,” katanya.
Seharusnya seluruh anggota, termasuk Masinton, bisa selektif dalam memilih para stafnya di DPR. Namun demikian, semua diserahkan kembali kepada anggota masing-masing dalam memilih, tergantung kebutuhan dari para anggota.
“Kita pimpinan fraksi dan Sekjen kan memang selektif, menyodorkan kriterianya seperti apa. Tetapi itu semua kembali lagi ke anggota, karena dia yang wawancara dan memilih langsung,” tegas Hendrawan.
Pimpinan F-PDIP sudah melakukan konfirmasi langsung kepada Masinton Pasaribu terkait dugaan penganiayan terhadap Dita.
“Sudah kita minta klarifikasi, dan Masinton mengaku tidak melakukan yang dituduhkan itu tidak betul,” kata Hendrawan.
Hendrawan mengungkapkan, dari pengakuan Masinton, lebam yang terdapat di salah satu mata Dita itu terjadi karena ketidaksengajaan yang dilakukan sopirnya dan hal tersebut juga dibenarkan oleh staf Masinton yang lain.
“Dalam klarifikasi jelas bahwa yang bersangkutan (Dita) mabuk dan teriak-teriak sendiri dalam mobil dan mau merebut stir mobil. Nah si ‘driver’ ini reflek untuk menenangkan akhirnya kena (matanya lebam). Itu dibenarkan oleh sopir dan 2 staf Masinton yang lain. Ini yang bersangkutan sukanya dugem, kan jadi 3 lawan 1 kesaksiannya,” papar dia.
Ia menyayangkan kejadian yang menimpa Masinton yang harusnya bisa diselesaikan secara baik-baik. Bahkan Hendrawan menduga kejadian tersebut sengaja dibesar-besarkan dengan motif politis. Apalagi, kejadian ini usai F-PDIP disurati Fraksi Nasdem beberapa waktu lalu.
“Ini bermuatan politis, karena persoalan anggota dan stafnya ini sebenarnya bisa diselesaikan kekeluargaan. Ini kan persoalan kecil yang tidak mencerahkan kehidupan bangsa tiba-tiba didorong menjadi persoalan besar,” tandas Hendrawan.
Artikel ini ditulis oleh: