Jakarta, Aktual.co — Nilai tukar Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat pada perdagangan pagi ini dibuka dengan penguatan lanjutan. Berdasarkan data Bloomberg Dollar Index pagi ini, Jumat (17/4), mata uang Garuda dibuka di level Rp12.846 per dolar AS, menguat 0,1% dari penutupan sebelumnya di Rp12.859 per dolar AS.

Selanjutnya pada pukul 08.15 WIB, rupiah masih menguat 0,07% ke Rp12.850 per dolar AS hingga menyentuh level Rp12.832. Rupiah kembali menguat di hari keempat, setelah naik 1 persen selama tiga hari berturut-turut. Dalam 52 minggu terakhir, Rupiah berada di kisaran Rp11.342-Rp13.250 per dolar AS. Sedangkan pada pergerakan harian, Rupiah berada di kisaran Rp12.810-Rp12.961.

Kepala Riset dari NH Korindo Securities Indonesia, Reza Priyambada dalam risetnya mengatakan, laju Rupiah kemarin mampu mengalami kenaikan setelah mendapat imbas dari menguatnya laju Yuan. Yuan menguat karena adanya ekspektasi akan pelonggaran moneter untuk membantu meningkatkan pertumbuhan ekonomi Tiongkok.

“Di sisi lain, menguatnya beberapa data makroekonomi Australia cukup mendukung penguatan AUD sehingga keduanya memberikan imbas positif pada mata uang kawasan Asia Pasifik,” ujarnya.

Pada Jumat (17/7) Reza memprediksikan laju Rupiah berada di atas target level support 12.982, yaitu Rp12.845-12.834 (kurs tengah BI). Menurutnya, laju dolar AS kembali melemah setelah merilis pelemahan pada data-data ekonomi sebelumnya dan naiknya laju harga minyak mentah.

“Konfirmasi penguatan mampu dijalankan Rupiah sehingga kami harapkan penguatan ini dapat kembali berlanjut. Namun demikian, tetap cermati dan antisipasi terhadap sentimen-sentimen yang akan muncul,” pungkasnya.

Artikel ini ditulis oleh: