Selain dilakukan sesuai tata kelola, Menkeu juga minta agar pengelolaan aset negara harus bebas dari konflik kepentingan, agar DJKN dapat menjadi asset manager bertaraf dunia.

Menurut dia, semakin maju suatu negara, aset negaranya bekerja dengan sendirinya akan sangat keras sedangkan timnya bisa bekerja dengan sangat santai. Sementara Indonesia yang masih kelas menengah ke bawah, aset negaranya belum bekerja terlalu keras.

“Artinya DJKN harus melihat komparasi tidak hanya sekadar membukukan terus menerus, tapi juga mengelola aset negara secara lebih berkeadilan, sehingga perekonomian kita akan mendapat dorongan yang positif.”

Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu mengakui, saat ini banyak aset negara yang kondisinya tak optimal, memiliki nilai yang tinggi namun valuasinya masih rendah. Dan banyak aset negara yang dibiarkan menganggur, sehingga biaya memeliharanya lebih tinggi daripada value atau nilai yang didapat.

Untuk jajaran Ditjen Perbendaharaan, agar bisa terus menunjang belanja, baik belanja Kementerian-Lembaga maupun pemerintah daerah dengan baik. Dirinya meminta agar ada inovasi dam teknologi yang dikembangkan.

Artikel ini ditulis oleh:

Wisnu