Jakarta, Aktual.com — Kapolri Jenderal Polisi Badrodin Haiti melantik lima Kapolda dan dua pejabat utama Polri, Kamis (21/4).
“Ini adalah manifestasi regenerasi dan penyegaran di institusi guna menghadapi tantangan yang semakin berkembang,” ujar Badrodin dalam upacara pelantikan diadakan di Markas Besar Polri, Jakarta.
Lima orang yang dilantik di antaranya adalah Kapolda Yogyakarta Brigadir Jenderal Prasta Wahyu, Kapolda Kalimantan Selatan Brigadir Jenderal Erwin Triwanto, Kapolda Sulawesi Selatan dan Barat Inspektur Jenderal Anton Charliyan, Kapolda Banten Brigadir Jenderal Ahmad Dofiri dan Kapolda Jawa Tengah Inspektur Jenderal Condro Kirono.
Selain itu, Inspektur Jenderal Noer Ali resmi dilantik sebagai Kepala Badan Intelijen dan Keamanan, Brigadir Jenderal Agung Budi Maryoto sebagai Kepala Korps Lalu-Lintas dan Brigadir Jenderal Boy Rafli Amar sebagai Kepala Divisi Hubungan Masyarakat.
Kapolri pun berpesan terkait paham radikal dan sel terorisme agar diperhatikan oleh para pejabat baru. Selain itu, masalah konflik sosial, agama dan toleransi juga dititipkan Kapolri kepada mereka.
“Pemimpin tidak hanya di balik meja, harus bisa ke lapangan untuk bisa membuat kebijakan yang tepat.”
Badrodin pun memberikan pesan khusus untuk Kabaintelkan Irjen Noer Ali, gar tetap mengawasi kerawanan yang bisa terjadi saat Pemilihan Kepala Daerah. Terutama bisa menganalisis dan mengevaluasi situasi serta kondisi di daerah-daerah yang akan melaksanakan pesta demokrasi.
Badrodin juga berpesan agar Polri bisa melakukan langkah deradikalisasi untuk menanggulangi ancaman teroris ISIS. Noer diharapkan bisa berkoordinasi dengan instansi terkait untuk memonitor gerakan-gerakan teroris.
Sedangkan untuk Kadiv Humas Brigjen Boy Rafli, Badrodin berpesan agar Polri bisa menjadi sahabat pers. Caranya adalah dengan melakukan dokumentasi dan menyampaikan informasi secara tepat dan cepat.
“Peran humas adalah corong institusi Polri, harus bisa sampaikan pesan terkait pelaksanaan tugas Polri, itu bentuk akuntabilitas.”
Artikel ini ditulis oleh:
Wisnu