“Satelit akan mendeteksi anomali suhu panas dalam luas 1 km persegi. Pada suatu lokasi di permukaan bumi akan diobservasi 2-4 kali per hari. Pada wilayah yang tertutup awan, maka hotspot tidak dapat terdeteksi,” katanya menjelaskan.
Dia menambahkan, titik panas ini berpotensi besar terjadi kebakaran karena suhu udara panas, diikuti angin siang hari dan ditambah dengan kebiasaan masyarakat membakar lahan/kebun sebelum ditanami.*
Artikel ini ditulis oleh: