Walikota Surabaya Tri Rismaharini (kiri) melambaikan tangan ke arah wartawan bersama Ketua Dewan Pendidikan Kota Surabaya Martadi (kanan) saat akan mengikuti sidang di Gedung Mahkamah Konstitusi, Jakarta, Rabu (8/6). Risma hadir sebagai saksi bagi pemohon atas gugatan terhadap UU Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pengalihan Wewenang Penyelenggaraan Pendidikan kepada pemerintah provinsi. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/foc/16.

Jakarta, Aktual.com – Masyarakat Jakarta sebenarnya menginginkan Gubernur DKI yang santun, tidak suka menggusur dan senantiasa mengedepankan pendekatan dialog dalam menyelesaikan setiap permasalahan. Meski santun, dalam posisi tertentu sang pemimpin tetap berlaku tegas.

Masyarakat Jakarta menginginkan Gubernur DKI yang lebih merakyat dan tidak ada jarak dengan rakyat. Dalam kerangka yang lebih besar, Jakarta sebagai miniatur Indonesia sudah saatnya mengimplementasikan gagasan besar pemerintahan Jokowi, yakni Nawa Cita.

Demikian disampaikan Ketua Umum Gerak Indonesia yang juga Setia Kawan Laskar Risma (Selaris), Emi Sulyuwati, kepada Aktual.com, Sabtu (2/7).

“Masyarakat Jakarta itu sebenarnya menginginkan pemimpinnya yang begitu, Gubernur yang santun, sederhana, merakyat, tidak suka menggusur tapi juga bisa tegas dalam keadaan tertentu. Itu sosok yang dirindukan akar rumput,” terangnya.

Sosok calon Gubernur itu disampaikan dia ada pada Tri Rismaharini yang kini menjabat sebagai Walikota Surabaya. Deklarasi demi deklarasi yang dilakukan masyarakat Ibukota, menurutnya benar-benar datang dari akar rumput.

Alasannya karena kepemimpinan saat ini tidak pro rakyat kecil. Emi meyakini pengalaman dan kepemimpinan Risma cocok diterapkan di Jakarta.

“Ibu Risma itu patut untuk dimajukan untuk Jakarta yang lebih baik. Jakarta harus diselamatkan, karena Jakarta itu jantungnya nawacita. Jangan sampai kita salah memilih pemimpin Jakarta ke depan,” demikian Emi.

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby