Jakarta, Aktual.com – Laskar Umat Islam Surakarta (LUIS) mengadukan temuan terkait penulisan Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel di sebuah buku pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) jilid 6A Sekolah Dasar.
LUIS meminta pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk segera mengambil sikap dengan menarik seluruh buku yang diketahui diterbitkan oleh penerbit Yudhistira itu.
“Kami ingin meluruskan dan karena sifatnya nasional kami meminta untuk ditarik semuanya,” ujar Sekretaris Jendral LUIS, Yusup Suparno usai audiensi tentang buku tersebut dengan Dinas Pendidikan Kota Solo, Rabu (13/12).
Yusup juga mendesak penulis buku yaitu Budi Hartawan untuk segera meminta maaf kepada masyarakat atas kekeliruan penulisan Jerusalem sebagai Ibu Kota Israel. Yusup berharap dapat bertemu dengan penulis buku yang sudah diterbitkan sejak 2006 tersebut untuk memperoleh keterangan jelas.
Menurutnya, kesalahan penulisan Ibu Kota tersebut sangat fatal terutama bagi siswa didik, terlebih buku tersebut telah diterbitkan sejak 2006. Yusuf mengatakan kekeliruan itu membuat siswa memahami Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel dan bukan Tel Aviv.
Artikel ini ditulis oleh:
Andy Abdul Hamid