“Ini adalah bentuk komitmen IIPG dalam menjaga silaturahmi dengan masyarakat. Hal ini sejalan dengan peran IIPG dalam membantu para suami yang telah berjuang di Partai Golkar, dengan slogan Suara Golkar Suara Rakat,” kata Deisti di Langkat, Sabtu (20/5).

Deisti juga menyampaikan rasa syukurnya, bahwa kehadiran di Sumatera Utara, bertepatan dengan peringatan Kebangkitan Nasional yang telah dikumandangkan oleh aktivis perjuangan bangsa Indonesia, lebih dari 100 tahun lalu. Deisti menegaskan bahwa hari Kebangkitan Nasional dipahaminya sebagai kesadaran awal akan perlunya persatuan bangsa dalam melawan imperialisme dan kolonialisme saat itu.

“Namun demikian, kita begitu prihatin atas segala upaya yang mengarah kepada upaya memecah belah bangsa ini. Setidaknya, hingar bingar berita baik di medsos ataupun media cetak dan elektronik memberikan signal bahwa nilai persatuan dan kesatuan bangsa ini sedang diuji.”

Lebih lanjut Deisti menyampaikan, kesamaan tujuanlah yang dapat mengesampingkan perbedaan yang ada di antara kita. Awal kebangkitan bangsa ini, tahun 1908 ditandai dengan semangat dan tujuan yang sama untuk memperjuangkan kemerdekaan Indonesia dari imperialisme dan kolonialisme bangsa asing.

“Untuk itu, marilah kita tidak melupakan sejarah, untuk tidak mengkhianati perjuangan para pendahulu kita, dengan mengesampingkan kepentingan golongan untuk bersama-sama dalam meraih tujuan bangsa ini. Kebersatuan dalam keberagaman adalah karakter bangsa Indonesia.”

Artikel ini ditulis oleh:

Wisnu