Mekkah, Aktual.com – Layanan bus shalawat akan berhenti beroperasi sementara mulai 5 Dzulhijjah menjelang puncak haji, sehingga jamaah calon haji diimbau untuk menjaga kondisi dengan tidak beraktivitas berlebihan.
“Jamaah diharapkan menjaga kondisi kesehatannya untuk persiapan puncak haji dan shalat lima waktu di masjid-masjid sekitar hotel, mushala atau masjid yang disediakan oleh pihak hotel,” kata Kepala Seksi Transportasi Daerah Kerja (Daker) Mekkah Asep Subhana di Mekkah, Senin (27/6).
Bus shalawat memberikan layanan mengantar calon haji pergi pulang dari hotel ke Masjidil Haram selama 24 jam dan gratis, namun berhenti beroperasi menjelang puncak haji, yaitu pada 5 hingga 13 Dzulhijjah.
Penghentian sementara operasional layanan bus shalawat di Mekkah, mengingat bahwa calon haji sudah datang semua ke Kota Mekkah dan Pemerintah Saudi mempersiapkan terkait dengan masa Masyair atau Armuzna.
Oleh karena itu, calon haji agar tidak memaksakan diri untuk pergi ke Masjidil Haram, karena akan menguras tenaga. Sedangkan puncak haji, yaitu wukuf dan rangkaiannya membutuhkan kondisi fisik yang prima.
Menurut Asep, pihaknya sudah membuat imbauan dan pengumuman terkait penghentian sementara operasional bus yang ditempel di sebagian bus-bus shalawat agar jamaah tidak menumpuk di halte menunggu bus.
Namun, untuk jamaah yang baru tiba di Mekkah pada 5 Dzulhijjah, tetap dilayani bus yang akan mengantarkan mereka untuk umrah perdana atau umrah qudum.
“Kita siapkan khusus jamaah yang datang pada tanggal 5 Dzulhijjah, yang datang dari Jeddah,” katanya.
Lebih lanjut, Asep mengatakan jika Pemerintah Saudi mengizinkan bus beroperasi kembali pada 14 Dzulhijjah.
“Tahun-tahun sebelumnya kadang-kadang ada rute atau wilayah yang belum dibuka, yakni wilayah Mahbas Jin, itu bisa 2-3 hari tanggal 15-16 Dzulhijjah baru dibuka. Namun, tahun ini kita lihat lalu lintas di Kota Mekkah lengang ya, tidak terlalu padat seperti haji tahun sebelumnya,” ucapnya.
Artikel ini ditulis oleh:
Wisnu