Jakarta, Aktual.com — Proyek kereta cepat Jakarta-Bandung yang diusung oleh pemerintah telah berdampak pada banyak perusahaan pengembang yang mulai membangun proyek properti di sekitar transit jalur kereta cepat tersebut.

Termasuk developer anak usaha perusahaan BUMN, PT PP Properti Tbk (PPRO) yang merupakan anak PT PP (Persero) Tbk. Menurut pihak PPRO, perseroan telah memiliki lahan di sekitar stasiun dari proyek kereta cepat itu. Bahkan kabarnya, PPRO telah dikucuri pinjaman dari bank China, ICBC yang merupakan salah satu bank pelat merah China.

“Kami sudah dapat pinjaman dari ICBC, bank BUMN China terbesar keempat itu telah berkomitmen mengucurkan kredit Rp400 miliar ke kami untuk melayani para pekerja China itu,” sebut Direktur Keuangan PPTO, Indaryanto, di Jakarta, Rabu (1/6).

Menurut Indaryanto, pinjaman itu baru komitmen belum dicairkan. Nantinya, dana itu akan dijadikan sebagai dana untuk membangun dua hotel di Jakarta dan Bandung itu.

“Kami sudah ada lahannya di dekat Halim Perdanakusuma (rencana stasiun di kercep di Jakarta) dan dekat Gedebage (rencana stasiun kercep di Bandung),” jelas dia.

Dia menambahkan, fasilitas pinjaman dari ICBC itu tidak untuk proyek yang lain, tapi hanya untuk proyek hotel di Halim dan Gedebage itu. “Karena nantinya pasti kontraktor juga dari China, supplier dari China, pekerja juga dari China. Itu yang kami siapkan,” jelas dia.

Apalagi, kata dia, perkiraan pembiayaan untuk membangun satu hotel itu dianggarkan perseroan sekitar Rp150 miliar per hotel.

Indaryanto juga menambahkan, setelah proyek kereta cepat ini resmi digulirkan pemerintah, memang menjadi daya tarik bagi pengembang, termasuk PPRO.

“Makanya banyak pengembang yang beli tanah di Karawang, Walini, dan Bandung sendiri. Kami cukup bangun di daerah Halim dan Gedebage saja,” pungkas dia.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka