Jakarta, Aktual.com — Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) rawat inap sebagai instrumen pelayanan terdepan di bidang kesehatan, diharapkan tetap beroperasi selama musim liburan Lebaran untuk melayani para pemudik dan masyarakat yang membutuhkan pertolongan medis.
“Saya juga berharap agar unit gawat darurat (UGD) pada setiap rumah sakit tetap beroperasi seperti biasa, sama halnya dengan posko-posko kesehatan mudik yang sudah disiapkan,” kata Gubernur Nusa Tenggara Timur Frans Lebu Raya di Kupang, Selasa (14/7), dalam mengomentari tradisi mudik Lebaran.
Menurut dia, posko-posko kesehatan serta puskesmas rawat inap dan rumah sakit, memiliki peran sangat penting dalam pelayanan kemanusiaan, sehingga tetap terus beroperasi sekalipun pada hari libur.
Gubernur juga mengharapkan setiap operator pelayanan mudik Lebaran, baik laut, udara dan darat untuk lebih mengutamakan keselamatan penumpang, ketimbang unsur bisnis yang dikedepankan.
“Urusan bisnis juga penting, tetapi lebih penting lagi adalah faktor keselamatan. Jika ada pasien yang butuh penanganan cepat, jangan lagi diperhambat dengan alasan administrasi,” ujarnya.
Identitas korban atau pasien, kata dia, memang penting untuk kelengkapan administrasi, tetapi hal itu bisa dilakukan setelah memberikan pertolongan pada pasien atau korban.
Pola pelayanan seperti ini, kata Gubernur Lebu Raya, harus diubah total, karena tidak tepat lagi sesuai dengan perkembangan tata kelola pelayanan publik saat ini.
“Birokrat itu identik dengan pelayanan. Pelayanan yang diinginkan masyarakat saat ini adalah pelayanan yang cepat, tepat, murah dan pasti, bukan sebaliknya,” ujarnya.
Menurut dia, tidak tertutup kemungkinan bagi masyarakat untuk melakukan perlawanan terhadap petugas medis, jika lebih mengedepankan pelayanan administrasi seperti yang terjadi selama ini.
Gubernur Lebu Raya juga meminta managemen RSU untuk mengaktifkan posko khusus untuk melayani korban atau pasien mudik Lebaran, untuk menghindari penerapan pola pelayanan yang berbelit-belit.
Artikel ini ditulis oleh: