Jakarta, Aktual.co —  Jakarta sebagai Ibu Kota Negara menyumbang 17-18 persen perekonomian di Indonesia. Sejak kemarin malam, Jakarta dan sekitarnya diguyur hujan hingga menyebabkan banjir di beberapa wilayah, hal ini tentu berpengaruh terhadap perekonomian Indonesia.

Kepala Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (LD FEUI), Sonny Harry B Harmadi mengatakan bahwa Jakarta memiliki keterkaitan ekonomi dengan wilayah di dekatnya, seperti Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi. Ketika Jakarta mengalami masalah seperti banjir, distribusi logistik juga bermasalah dan mengakibatkan kerugian sebanyak 25 persen dari perekonomian Indonesia.

“Karena Jakarta itu kan seperempat dari roda perekonomian Indonesia. Selain itu, banjir juga merusak infrastruktur, ini kan capital (modal publik) kita, dia punya dampak terhadap perekonomian Indonesia juga,” ujar Sonny saat dihubungi Aktual,co, Senin (9/2)).

Lebih lanjut dikatakan Sonny, banjir Jakarta dapat mengakibatkan capital Indonesia mengalami depresiasi dengan cepat jika pemerintah lama dalam mengatasi masalah tersebut.

“Capital Indonesia lebih cepat terdepresiasi karena terganggu jalan, sesuatu di dalam tanah itu jadi rusak, kabel-kabel kita, listrik, seingga perekonomian kita juga menurun,” terangnya.

Menurut Sonny, semua sektor ekonomi mengalami kerugian akibat banjir, seperti sektor jasa, industri, transportasi, dan perdagangan.

“Apalagi sektor pertanian yang dari luar, mereka masuk ke Jakarta kan susah, ini harga bisa naik nanti,” jelasnya.

Untuk itu, Sonny meminta Pemerintah Kota Jakarta dan sekitarnya untuk bisa mengatasi masalah banjir ini dengan baik. Pasalnya, kata dia, selain menimbulkan masalah di perkotaan, banjir juga dapat melumpuhkan perekonomian Indonesia.

“Sekarang Pemkot udah liat ada 22 titik banjir, ini harus diselesaikan dengan cepat penanganannya, supaya roda perekonomian kita jadi kembali jalan,” pungkasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka