Jakarta, Aktual.com – Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi, IGN Wiratmaja Puja menyampaikan bahwasanya sejak Januari 2017, sebanyak 24.000 warga Kota Surabaya telah menikmati gas bumi yang dialirkan melalui jaringan distribusi gas bumi untuk rumah tangga (jargas).

Menurut dia Pengaliran gas bumi itu disambut gembira warga karena lebih hemat, praktis, ramah lingkungan dan aman jika dibandingkan dengan menggunakan LPG.

“Dengan adanya jargas, ibu rumah tangga juga sangat terbantu karena tidak perlu repot mencari dan menenteng tabung LPG yang cukup berat. Apalagi untuk masyarakat yang tinggal di rumah susun,” ujarnya secara tertulis, Minggu (7/5)

“Sekarang lebih enak karena kami nggak perlu susah-susah lagi menenteng tabung LPG 3 kg. Apalagi saya tinggal di lantai 5, lumayan capek bawa dari lantai dasar,” aku Yanti (35), penghuni Rusun Penjaringan Sari 3, Minggu (7/5).

Gas alam atau gas bumi adalah hasil proses alami berupa hidrokarbon yang dalam kondisi tekanan dan temperatur atmosfer berupa fase gas yang diperoleh dari proses penambangan minyak dan gas bumi.

Gas bumi yang dialirkan melalui pipa ke rumah-rumah tangga merupakan gas alam yang sangat bersih. Jargas jauh lebih aman karena tekanannya lebih rendah daripada tekanan LPG 3 kg. Selain itu, apabila ada kebocoran, gas langsung naik ke atas ke udara bebas, sedangkan gas LPG mengumpul di bawah karena berat jenis gas alam lebih ringan dari LPG

Dalam hal ini Wirat mengklaim dengan menggunakan jargas, lebih hemat dibanding gas tabung. Setiap bulannya, rata-rata tiap rumah tangga hanya perlu mengeluarkan Rp 30-40 ribu apabila menggunakan jargas. Sebaliknya jika menggunakan LPG 3 kg, tiap bulan harus mengeluarkan Rp 60-70 ribu.

Laporan: Dadangsah Dapunta

Artikel ini ditulis oleh:

Dadangsah Dapunta
Andy Abdul Hamid