Jakarta, Aktual.com – Komisi VII DPR RI mendorong agar pembangunan infrastruktur jaringan gas bumi (jargas) untuk kebutuhan rumah tangga diteruskan. Alasannya, penggunaan jargas membantu masyarakat meningkatkan daya belinya karena harga gas bumi yang lebih efisien.
“Kalau dirata-rata, penggunaan jargas seperempat lebih murah daripada menggunakan gas melon, jadi bagi kami program jargas rumah tangga ini akan diteruskan untuk disebarluaskan,” kata Ketua Komisi VII DPR RI, Herman Khaeron dilansir Aktual, Sabtu (3/3).
Rombongan Komisi VII DPR RI dipimpin langsung oleh Ketua Komisi Herman Khaeron didampingi sejumlah anggota, di antaranya Harry Poernomo, Ari Yusnita, Ramson Siagian, dan Peggi Patrisia Pattipi disambut oleh Direktur Infrastruktur dan Teknologi PGN Dilo Seno Widagdo. Dilo didampingi oleh Sales Area Head PGN Tarakan Muhammad Arif dan jajaran internal PGN lainnya.
“Kami sudah melihat secara langsung dan membahas bahwa jargas ini menjadi solusi terhadap ketersediaan sumber energi bagi masyarakat,” kata Herman seusai mengunjungi rumah warga pelanggan jargas PGN.
Tarakan merupakan wilayah Indonesia yang berbatasan dengan Malaysia. Oleh karena itu, masyarakat di daerah tersebut terkadang mendapat pasokan barang dari negara tetangga itu.
Tabung LPG ukuran 14 kg dari Malaysia dijual sekitar Rp 325 ribu per tabung lebih diminati masyarakat Tarakan karena harganya lebih murah dari LPG 12 kg Indonesia dan lebih mudah diperoleh. Dengan gas bumi, masyarakat bisa berhemat bahkan lebih dari Rp 150 ribu.
Selain meringankan dari sisi harga, energi bersih tersebut juga memudahkan masyarakat mendapat kepastian bahan bakar, karena pasokannya selalu terjamin. “Kami membantu masyarakat sekitar menggunakan energi baik dan murah,” kata Sales Area Head PGN Tarakan Muhammad Arif di lokasi yang sama.
PGN telah memasok gas bumi di Tarakan sejak 2011. PGN masuk ke Tarakan setelah mendapat penugasan dari Pemerintah Pusat untuk mengambil alih pengelolaan hilir gas bumi dari Badan Usaha Milik Daerah (BUMD).
Pasokan gas yang dialiri PGN berasal dari Medco dan Pertamina EP. Di Tarakan, PGN melayani sekitar 3.366 pelangan golongan rumah tangga yang terdapat pada dua kelurahan yaitu Karang Balik dan Sebengkok melalui penugasan pertama oleh Kementerian ESDM. Pada 2017, PGN melaksanakan penugasan kedua untuk mengelola 21.000 sambungan rumah tangga.
Direktur Infrastruktur dan Teknologi PGN Dilo Seno Widagdo mengatakan, saat ini ada sekitar 11 kelurahan di Tarakan yang sudah dipasang jargas dengan panjang jaringan pipa sekitar 234 Kilometer. “Kami mendapat informasi, pasokan gas di sini masih ada sekitar 10 tahun, jadi masih ada peluang untuk mempertahankan kondisi jargas di Tarakan,” ujar Dilo.
Sesuai tema PGN 360 Degree Integrated Solution, PGN berkomitmen memberikan layanan penggunaan gas bumi dari hulu hingga hilir. Seperti, menyediakan gas bumi melalui anak usaha Saka Energi, menyediakan gas bumi dalam bentuk gas alam cair (LNG), CNG, sampai melalui jaringan pipa gas bumi yang tersebar di 19 kabupaten/kota di 12 provinsi.
Saat ini PGN telah memasok lebih dari 1.658 industri besar dan pembangkit listrik, lebih dari 1.984 pelanggan komersial, dan 177.710 pelanggan rumah tangga.
Wilayah operasi PGN tersebar mulai dari Sumatera Utara, Kepulauan Riau, Riau, Sumatera Selatan, Lampung, DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Utara, dan Sorong Papua.
Artikel ini ditulis oleh:
Eka