Jakarta, Aktual.com — Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI, Sodik Mudjahid meminta Kepolisian mengusut tuntas kasus pembuatan dan peredaran terompet berbahan sampul Al Quran, termasuk mencari aktor intelektual yang mungkin terlibat mengingat peristiwa serupa beberapa kali terulang.

“Peristiwa ini telah berulang kali terjadi seperti kasus celana jeans dan kaos bertuliskan ayat Quran, kasus sandal berlafadz Allah SWT dan lainnya yang terjadi belakangan,” kata Sodik, kepada wartawan, di Jakarta, Selasa (29/12).

Menurut Sodik, ketika kasus serupa muncul sekali maka umat Islam dan masyarakat masih berpikir hal itu akibat kelalaian atau akibat keluguan para pelaku.

Tetapi ketika peristiwa ini berulang terus, maka wajar jika masyarakat berpikir ada aktornya atau ada skenario di balik rentetan pelecehan ayat suci dan pelecehan Tuhan tersebut.

“Di zaman Orde Baru pekerjaan seperti ini sering dilakukan oleh Badan Koordinasi Intelijen Negara (Bakin) dengan tujuan terus-menerus membangun konflik di masyarakat agar masyarakat lemah dan pemerintah makin superior dan juga agar masyarakat tidak sempat berpikir apalagi mengkritisi perilaku pemerintah pada saat itu,” katanya.

Sodik menduga hal serupa dapat dilakukan kembali oleh aktor intelektual di masa kini. Dari itu, dia meminta aparat Kepolisian untuk mengusut kasus ini, tidak hanya sebatas menangkap para produsen dan pengedar terompet Al Quran seperti kasus sandal berlafadz Allah SWT.

Lebih dari itu, kata Sodik, mengusut siapa dan dari mana aktor yang secara berkala membuat pekerjaan rumah bagi bangsa dan umat beragama ini.

Sodik mengatakan, pada masa transisi menuju alam kebebasan dan demokrasi yang sedang dibangun di Indonesia, berisiko sering munculnya konflik horizontal di masyarakat termasuk antarkelompok beragama.

Jika aktor sesungguhnya yang sengaja membangun riak-riak konflik ini tidak ditemukan dan dihentikan, masih kata dia, maka hal ini akan semakin menyuburkan dan menumbuh kembangkan konflik di masyarakat.

Artikel ini ditulis oleh: