Semarang, Aktual.com — Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar Akbar Tanjung mengaku lega paska prahara konflik berkepanjangan yang melanda partainya telah berakhir, menyusul adanya keputusan dari Mahkamah Agung (MA) yang memenangkan kubu Golkar kepemimpinan Aburizal Bakrie (ARB).
Saat ini, partai beringin tersebut tinggal menunggu sikap Menkumham Yasonna Laoly untuk mendamaikan kedua kubu yang bertikai dengan mengeluarkan surat keputusan terkait kepengurusan Partai Golkar.
“Kita tinggal menunggu sikap Menkumham untuk menentukan langkah berikutnya. Tapi kita ingin ada rekonsiliasi di dua kubu karena semangat kami untuk menuju ke arah itu memang tinggi,” kata mantan Menpora dan Menteri Perumahan Rakyat di era Orba tersebut, usai menghadiri diskusi tentang Lefran Pane di Universitas Muhammadiyah Semarang, Senin (16/11).
Akbar mengungkapkan, sejak awal kisruh yang melanda partainya sebenarnya telah berkali-kali mengusulkan digelar Munas Luar Biasa (Munaslub) untuk menyatukan Golkar kepengurusan Agung Laksono dan ARB.
Munaslub, kata Akbar, harus secepatnya dilakukan karena ia khawatir kader Golkar terancam tidak bisa mengikuti agenda politik strategis di masa mendatang.
“Dan kenyataannya, Golkar tidak mudah ikut Pilkada serentak sebab tidak ada kesepakatan di antara kedua kubu. Percuma, kita tidak smooth. Dengan kondisi seperti ini paling-paling hanya jadi partai pendukung,” terang Akbar.
Dengan digelarnya Munaslub, ia berharap nantinya dapat mendorong kedua belah pihak untuk berdamai. Ia pun menegaskan Munaslub harus digelar dari pihak kepengurusan ARB karena mereka yang diputus menang oleh MA.
“Kami usulkan Munaslub dari kelompok Bali. Pesertanya bisa dari dua per tiga anggota DPD I. Itu gagasan yang sudah sering disampaikan. Mudah-mudahan bisa terlaksana dengan baik,” tutur Akbar.
Soal wacana mengusung ketua baru dalam Munaslub Golkar d Bali, ia menyebut hal itu harus sesuai dengan AD/ART yang berlaku. Para tokoh senior Golkar tidak menutup kemungkinan untuk mendorong usulan ketua baru sesuai situasi yang berkembang saat Munaslub berlangsung.
“Tentu kita patuhi aturan-aturan yang berlaku termasuk mendorong ketua baru hasilnya seperti apa, kita lihat situasi yang nanti berkembang disana,” tandasnya.
Artikel ini ditulis oleh: