Jakarta, Aktual.com – Indonesia berharap bisa belajar banyak dari tata kelola pengembangan danau dari Kroasia. Pasalnya, Kroasia memiliki danau besar yang sangat terawat dan dimanfaatkan untuk kepentingan publik mulai dari pembangkit listrik, produksi air bersih hingga mengembangkan pariwisata daerah. Ini bisa menjadi proyek percontohan bagi pengembangan 15 danau di Indonesia yang sudah diprakarsai Presiden Joko Widodo sejak tahun lalu.
Demikian salah satu poin penting dalam Kunjungan Kerja Komisi VII DPR saat bertandang ke Parlemen Kroasia, di Zagreb, baru-baru ini. Kunker yang dipimpin Wakil Ketua Komisi VII DPR Satya Widya Yudha itu juga diikuti oleh Wakil Ketua Komisi VII DPR Mulyadi dan Syaikul Islam serta 11 anggota Komisi VII lainnya.
“Kita berharap kerjasama bidang lingkungan antara Indonesia dan Kroasia semakin berkembang ke depannya. Salah satunya adalah pengembangan danau,” ujar Satya dalam siaran persnya di Jakarta, Jumat (7/7), usai melakukan pertemuan dengan Wakil Ketua Komisi Bidang Lingkungan dan Pendidikan, Sabina Glasovac serta Wakil Ketua Bidang Kerjasama Parlemen Kroasia Darko Horva, di Gedung Parlemen Kroasia.
Politisi Gerindra itu menambahkan, kerjasama parlemen Indonesia dan Kroasia bisa lebih ditingkatkan khususnya bidang energi dan lingkungan, mengingat kedua negara memiliki potensi besar dua sektor tersebut. Indonesia dan Kroasia merupakan dua negara yang aktif menandatangi Perjanjian Paris 2015, karena itu diharapkan bisa saling bertukar pengalaman dalam menangani isu-isu perubahan iklim.
“Dari pertemuan kedua parlemen tersebut, kita menaruh harapan besar bahwa Indonesia-Kroasia mampu menjadi mitra yang kuat dalam pengembangan sektor energi baru dan terbarukan serta pengembangan LNG, sebab di Kroasia saat ini sedang dibangun LNG receiving terminal terbesar yang akan beroperasi tahun 2020 mendatang. Ini akan menguntungkan bagi Indonesia yang memiliki kebutuhan LNG cukup besar,” kata politisi asal dapil Jawa Timur itu.
laporan Nailin Insaroh
Artikel ini ditulis oleh: