Hasil pertemuan warga Cileungsi dengan Dinas Kebersihan DKI Jakarta adalah jam operasional diberlakukan bagi setiap truk sampah Jakarta yang akan melewati Cileungsi untuk dibuang ke Bantargebang. Imbasnya tidak seluruh sampah yang ada di Tempat Pembuangan Sampah Kalibata bisa dibuang ke Bantargebang.

Depok, Aktual.com – Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat Hasbullah Rahmat, mengkritisi pengolahan sampah di Bantargebang, Bekasi yang buruk dan miris dengan nasib para warga yang puluhan tahun mengalami kebauan akan limbah sampah dan rusaknya ekosistem.

“Kalau saya reses maka ditemukan keluhan warga. Maka kami dari Jawa Barat menyarankan DKI melakukan perbaikan dalam pengelolaan sampah di Bantargebang,” ujar politisi asal PAN di Depok, Sabtu (7/10).

Hasbullah mengimbau sebaiknya DKI melakukan pengelolaan sampah di Bantargebang secara teknologi modern, agar tidak terjadi penumpukan dan aroma yang kurang sedap di masyarakat, apalagi jika setelah hujan turun, bau aroma yang kurang sedap, tercium kemana-mana dan sangat menyengat.

“Seharusnya proses pengolahan sampah dengan sistem open dumping dicari solusi baru, karena bertentangan dengan undang-undang persampahan. Sistem ini mengganggu dan pakai sistem open damping atau pengurukan dan penimbunan,” tegasnya.

Hasbullah mendorong agar Pemprov DKI Jakarta menerapkan teknologi canggih dalam pengelolaan sampah di Bantargebang yang saat ini dirasa kuno.

“Jawa Barat ada TPST Nambo. Nah, di sana sampah bisa diolah menjadi energi buat industri seperti batu bara,” katanya.

Pada saat ini, lanjut dia warga minta ada perbaikan. “Kalau ada pengiriman sampah, air sampah berceceran dan menggangu. Itu juga mesti jadi perhatian dan mesti ada perbaikan,” tegsanya.

 

Ant.

Artikel ini ditulis oleh: