Jakarta, Aktual.com – Terjaringnya enam tentara Singapura dalam operasi razia gabungan TNI Angkatan Laut bersama Imigrasi disalah satu tempat hiburan malam, di Nagoya, Batam pada Minggu (23/4) malam terus menjadi perhatian publik.

Sebab, masuknya keenam tentara asal negeri Singa itu tidak dilengkapi dengan surat keterangan izin kunjungan.

Anggota Komisi I DPR RI Supiadin Aries Saputra, mengaku heran dengan keberadaan keenam militer Singapura yang diindikasi sudah terbiasa berada di daerah Batam.

“Apa yang dilakukan oleh Denpom Lanal Batam melakukan razia di tempat hiburan malam adalah dalam rangka Operasi Gaktib,” kata Supiadin saat dihubungi di Jakarta, Senin (24/4).

“Tertangkapnya anggota Militer Singapura pada saat razia, hal bisa mengindikasikan bahwa mereka sudah biasa berada di Batam. Pertanyaannya, mengapa mereka bisa masuk Batam tanpa Passport?,” tambah dia.

Politikus Nasdem itu pun menegaskan bahwa kasus tersebut harus ditindaklanjuti, lantaran keenam oknum militer tanpa pasport itu dikhawatirkan dapat mengancam kedaulatan Indonesia sebagai negara.

“TNI perlu menindaklanjuti kasus ini dengan berkoordinasi dengan Deplu, Imigrasi Batam untuk diteruskan pada level kebijakan di pusat,” tandasnya.

 

Laporan Novrijal Sikumbang

Artikel ini ditulis oleh: