Jakarta, Aktual.com – Menjelang pelaksanaan Asian Games 2018 di Palembang, Polri didorong menindak tegas pelaku pembakaran hutan yang dapat mengakibatkan terganggunya perhelatan akbar yang bergulir pertengahan Agustus ini.

Antisipasi tersebut harus dilakukan mengingat pesta olahraga yang diikuti seluruh negara di Asia ini, akan mempertaruhkan nama baik Indonesia di dunia internasional.

Anggota Komisi III DPR Ahmad Sahroni menuturkan, selama ini kabut asap menjadi momok tersendiri bagi Indonesia, khususnya di sejumlah pulau seperti Kalimantan dan Sumatera, termasuk Sumatera Selatan.

“Di samping peran Kementerian Lingkungan Hidup Kehutanan (KLHK) beserta jajarannya untuk mensosialisasikan bahaya kebakaran ladang dan hutan,” kata Sahroni melalui keterangan tertulisnya, Senin (6/8).

Selain itu, lanjut dia, aparat kepolisian juga harus memberikan sanksi keras bagi perusahaan (swasta) yang kedapatan sengaja melakukan pembakaran. Sebab menurut Sahroni, penegakan hukum dipandang sangat vital.

“Pemberian sanksi pidana secara tegas terhadap pelaku wajib dilakukan oleh Polri, terlebih adanya Asian games. Event ini sekaligus pertaruhan bangsa dan negara di mata dunia,” tegasnya.

Lebih lanjut Sahroni meminta masyarakat setempat sadar dan mendukung penuh ajang empat tahunan ini, salah satunya dengan melaporkan bila melihat adanya aktifitas pembakaran hutan atau menemukan titik api ke Satgas Kahutla.

”Mari dukung Asian Games di Jakarta-Palembang. Buktikan bahwa kita mampu menjadi tuan rumah dengan mewujudkan Indonesia bebas asap,” sambung politisi NasDem itu seraya mengingatkan data BMKG yang menyebutkan 34 titik panas terpantau di Sumatera Selatan dan Riau akhir Juli lalu.

Sebelumnya, Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian menyatakan tim Satgas Gakkum bakal menindak tegas setiap pelaku pembakaran lahan. Dia meminta Kapolda dan Kapolres dapat memberi sanksi tegas terhadap kejahatan ini.

Tito mengaku telah mengeluarkan instruksi kepada seluruh jajarannya, di tingkat Polda serta Polres untuk segera menangkap aktifitas pembakaran hutan dan lahan tersebut. Kemudian memprosesnya sesuai ketentuan yang berlaku, baik terhadap pelaku individu maupun swasta (perusahaan).

“Tidak ada toleransi, siapa saja yang bakar lahan langsung tangkap dan proses. Tapi sosialisasi juga harus tetap jalan supaya masyarakat paham,” ujar Kapolri kepada media massa usai kegiatan apel Karhutla di rumah dinas Gubernur Sumsel, Jumat (3/8).

Sementara Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto memprediksi tidak akan ada ancaman asap saat perhelatan Asian Games, khususnya di Palembang. Hadi membeberkan, tim satgas karhutla telah melakukan berbagai upaya, diantaranya membasahi dan memonitor lahan gambut agar tetap basah.

Bahkan terkait pemantauan lahan agar tetap basah, dilakukan patroli selama 24 jam di 55 desa yang berpotensi atau rawan kebakaran, termasuk penempatan 400 orang satgas gabungan yang terdiri TNI-Polri dan 810 personel pemadaman dari pihak swasta.

Tak hanya kabut asap, Sahroni meyakini Polri dibantu TNI mampu melakukan pengamanan Asian Games, termasuk dari terorisme ataupun kejahatan lain. Dirinya mengapresiasi kemampuan Polri meminimalisir terjadinya terorisme dengan melakukan penangkapan 242 orang pasca bom Surabaya.

Terkait pengamanan, ia mendukung penuh ditempatkannya pos gabungan Polri, TNI serta instansi lainnya seperti pemadam Kebakaran, Basarnas, dan BNPB hingga penggunaan ratusan CCTV guna mengawasi keamanan di daerah pelaksanaan Asian Games.

 

Laporan: Fadlan Syiam Butho

Artikel ini ditulis oleh: