????????????????????????????????????????????????????????????

Jakarta, Aktual.com — Merujuk pada hasil survei yang dikeluarkan oleh “George Washington The Goverment City”, Indonesia yang mayoritas penduduknya beragama Islam namun berada di urutan 140 sebagai negara yang mengambil serta mempraktekkan nilai-nilai Islam

“Artinya kita masih terjebak kepada Islam yang ritual, Islam yang hanya senang bergerombol,” ujar anggota Komisi VIII DPR RI, Maman Imanulhaq, kepada Aktual.com, Senin (26/10).

Maman mengatakan, yang menyebabkan Islam itu terpecah, karena masih ada berbagai kelompok Islam yang hanya mau dibayar oleh kelompok lain dengan tujuan membuat ‘kebisuan’.

“Kalau masih ada orang yang masih senang dibayar untuk menghancurkan negeri ini, negeri yang dibangun atas ke-Bhineka Tunggal Ika-an, dibangun atas nama kedamaian tidak akan ada peradaban,” urainya menerangkan.

Persepsi banyak orang yang ingin Indonesia seperti negara di kawasan Timur Tengah, menurutnya, kurang baik.

“Saya ingin mengatakan, tunjukkan kepada saya mana negara yang betul-betul menegakkan Islam di Timur Tengah,” katanya lagi.

Maman kembali menerangkan, bahwa peradaban tidak bisa dibangun jika setiap hari ada anak-anak Muslim atau Muslimah yang terbunuh karena tank dan pasukan bersenjata.

“Peradaban bisa tercapai kalau ada perdamaian, Nabi berkata tebarkan perdamaian, berikan kesejahteraan dan intropeksi diri,” ujarnya kembali.

Pria yang akrab disapa Kang Maman ini menuturkan, bahwa Muslim jangan suka mencaci maki orang dan mengkafirkan orang.

Tambahnya, di Indonesia, kekafiran hanya bisa ditunjukkan oleh para perusak hutan, siapa yang membiarkan anak-anak Muslim meninggal karena kekerasan seksual. Mereka itu, kata ia, kafir dalam agamanya maupun keyakinannya.

“Bukan karena muslim atau non muslim, kekafiran hanya ditunjukkan dari perilaku melakukan korupsi, merusak hutan itu adalah orang kafir,” tandasnya.

Artikel ini ditulis oleh: