Dan yang paling dirugikan, kata dia, tentu PGN ini. Apalagi dengan stastus PGN yang sudah Terbuka, maka kebijakan holding ini tidak akan menguntungkan PGN.
“Karena kalau saham negara ditarik dari PGN yang sekitar 57 persen, maka PGN akan dengan mudah menjadi milik swasta. Itu berbahaya,” ujarnya.
Dia menegaskan, selain PGN, BUMN lain seperti Pertamina juga tak otonatis diuntungkan. Apalagi selama ini sudah terbebani dengam banyak penugasan, maka dengan holding dia menanggung utang PLN yang begitu besar.
“Jadi, rencana holding ini sangat tak matang. Apalagi sangat tak ada pengawasan dari DPR. Holding BUMN ini wajib ditolak,” kecam Daeng.
Laporan: Busthomi
Artikel ini ditulis oleh:
Nebby