Timika, Aktual.com – Wakil Ketua I Lembaga Musyawarah Adat Suku Kamoro (Lemasko) Georgorius Okoare, menuntut PT Freeport bertanggung jawab atas kematian massal berbagai jenis ikan dan biota sungai lainnya di sungai-sungai sepanjang ujung tanggul barat hingga Cargo Dok Pelabuhan Amamapare, Kabupaten Mimika.
“Kami merasa bahwa Freeport sedang berupaya membunuh masyarakat Suku Kamoro yang ada di sekitar area konsesinya,” katanya di Timika, Senin (17/4).
Georgorius mengaku heran dengan kematian jutaan ikan itu. Pasalnya, kematian ikan-ikan itu hanya terjadi di sungai yang dilalui pembuangan tailing (kandungan kimiawi pasir sisa tambang) PT Freeport.
“Ini ada apa? Masa di sungai-sungai lain di wilayah barat dan timur Mimika tidak ada ikan-ikan yang mengapung dan mati, tapi hanya terjadi di sungai-sungai ujung area pengendapan tailing Freeport,” kata Georgorius.
Lemasko menduga kematian jutaan ekor ikan ini akibat limbah beracun sisa penambangan yang dilakukan oleh perusahaan tambang tersebut, untuk memisahkan mineral dengan pasir atau tanah.
“Mungkin mereka membuang mercuri ke sungai,” katanya.
Georgorius, meminta PT Freeport untuk menjelaskan kematian jutaan ikan itu kepada masyarakat, khususnya masyarakat Suku Kamoro yang sangat terdampak akibat kematian ikan itu.
“Freeport tidak bisa cuci tangan terhadap kejadian ini. Dia harus bertanggung jawab. Kami minta Freeport untuk mengundang lembaga adat guna mengklarifikasi masalah ini. Kami tidak mau masyarakat Kamoro terus menjadi korban dari segala macam aktivitas Freeport,” tuntut Georgorius.
Georgorius mengatakan dalam satu pekan terakhir terjadi kematian jutaan ekor ikan, kepiting, udang dan biota sungai lainnya di kali-kali sepanjang ujung tanggul barat (area pengendapan tailing Freeport) hingga Pelabuhan Amamapare.
Akibat kematian jutaan ikan itu, kata Georgorius, menimbulkan bau yang tak sedap.
“Kematian jutaan ekor ikan itu menimbulkan polusi udara yang sangat besar dirasakan dampaknya oleh masyarakat Suku Kamoro yang bermukim di Pulau Karaka dan ujung tanggul barat,” katanya.
Artikel ini ditulis oleh:
Antara