Jakarta, Aktual.com —  Lembaga Pembiayaan Infrastruktur memprediksi pada tahun 2050 tingkat urbanisasi di Indonesia akan mencapai 70 persen.

“Masyarakat akan banyak yang tinggal di perkotaan pada tahun 2050, maka dari itu semua perlengkapan infrastruktur harus dipersiapkan,” kata Kepala Lembaga Pembiayaan Infrastruktur Sukatmo Patmosukarso di Jakarta, Kamis (10/9).

Lebih lanjut, ia menjelaskan pada saat ini Indonesia termasuk pertumbuhan urbanisasi meningkat sekitar 30 persen setiap tahun.

“Pemerintah harus memberi fasilitas infrastruktur seperti air, jalan, listrik dan sebagainya guna persiapan ledakan urbanisasi,” katanya.

Sebelumnya, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono telah mendorong percepatan pembangunan infrastruktur untuk mempercepat penyerapan anggaran 2015.

Ia mengharapkan penyerapan anggaran pada akhir September dapat mencapai 44 persen, akhir Oktober dapat mencapai 56 persen dan November sebesar 70 persen. Kemudian pada akhir Desember penyerapan anggaran mencapai 93 persen.

“Kalau penyerapan 93 persen, itu ada 7 persen yang mungkin tidak bisa diserap itu bagian dari sisa tender,” ujarnya.

Ia mengatakan ada 14.000 paket yang ditender, dan 7 persennya berasal dari sisa tender yang belum dikerjakan optimal.

Selain itu, untuk persiapan pelaksanaan anggaran tahun anggaran 2016, salah satu upaya kementerian adalah mulai dilakukannya tender pada September.

“Mulai akan tender pada September ini sudah dimulai. 61 paket di Direktorat Jenderal Bina Marga sebesar Rp3,7 triliun. Ini nanti akan diikuti oleh Direktorat Jenderal Cipta Karya, Sumber Daya Air dan Penyediaan Perumahan,” ujarnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka