Jakarta, aktual.com – Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Strategis Kepolisian Indonesia (Lemkapi) Dr Edi Hasibuan menyampaikan bahwa hampir seluruh tahapan pengamanan Pemilu 2024 melibatkan peran Polri, sehingga seharusnya tugas kepolisian, termasuk patroli rutin, tidak boleh dianggap sebagai intervensi.

“Mulai dari pengamanan distribusi logistik, pelaksanaan pencoblosan, penghitungan hingga pengamanan adanya gugatan pemilu, semua rangkaian kegiatan pengamanan itu merupakan tanggung jawab Polri,” kata Edi dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu.

Dengan mempertimbangkan peran dan tanggung jawab yang besar dari Polri dalam menjaga keamanan pemilu, seorang pemerhati kepolisian berharap agar kegiatan patroli rutin, yang merupakan bagian dari tugas keamanan harian, tidak dianggap sebagai upaya intimidasi.

“Kami mengajak seluruh masyarakat, ayo kita dukung Polri menjalankan tugasnya agar Pemilu 2024 berjalan aman dan lancar,” katanya.

Semua pihak, ungkapnya, diharapkan memberikan dukungan sepenuhnya terhadap komitmen Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo yang bertekad untuk menjaga semua tahapan Pemilu 2024 agar berlangsung dengan lancar dan menjaga situasi keamanan serta ketertiban masyarakat.

“Kami melihat komitmen Kapolri sangat jelas dan tegas. Seluruh personel Polri yang bertugas bekerja profesional dan tetap jaga netralitas,” katanya.

Setelah menghadiri acara penyerahan penghargaan Bintang Yudha Dharma Utama di Istana Wakil Presiden di Jakarta pada hari Selasa, Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo menyatakan bahwa penting bagi masyarakat untuk bersatu meskipun memiliki dukungan yang berbeda terhadap pasangan calon presiden dan wakil presiden yang akan dipilih.

“Jadi, kita lebih utamakan menjaga persatuan dan kesatuan. Yang namanya keberagaman, Bhinneka Tunggal Ika, Pancasila dan itu yang harus kita jaga bersama,” ujarnya.

Untuk memelihara kesatuan dan persatuan tersebut, Polri telah melakukan kunjungan ke berbagai tempat untuk menyampaikan dan menyaksikan deklarasi pemilihan umum (pemilu) yang damai.

“Ini sangat penting untuk masyarakat agar tidak terjadi polarisasi atau perbedaan yang menimbulkan perpecahan. Karena itu, persatuan dan kesatuan harus lebih diutamakan,” kata Sigit.

Artikel ini ditulis oleh:

Rizky Zulkarnain