Karangasem, Aktual.com – Belum usai kepanikan soal isu abu vulkanik usai status Gunung Agung ditingkatkan dari siaga menjadi waspada, kini kepanikan muncul lantaran muncul asap di gunung dengan ketinggian 3.142 mdpl.
Rupanya, asap tersebut berasal dari kebakaran di lereng Gunung Agung. Kepala Seksi Tanggap Darurat dan Kegawatdaruratan Pusat Pengendalian dan Operasional Badan Penanggulangan Bencana Daerah (Pusdalops BPBD) Provinsi Bali, Komang Kusuma Edi menjelaskan, dari hasil yang terpantau, setidaknya terdapat sebelas titik api di lereng Gunung Agung yang masuk wilayah Desa Kubu, Kecamatan Selat, Kabupaten Karangasem.
“Sudah terkonfirmasi saat ini titik api terpantau ada 11 titik dari yang sebelumnya empat titik. Itu masuk ke wilayah Kubu,” kata Kusuma Edi, Selasa (19/9).
Ia mengaku belum mengetahui penyebab terjadinya kebakaran yang terjadi sejak kemarin malam sekira pukul 20.45 WITA. Yang ia ketahui, wilayah lereng Gunung Agung memang langganan terbakar saban kali musim kemarau datang. Untuk memadamkan api, Kusuma Edi menyebut akan dilakukan secara manual.
“Kami akan naik ke atas memadamkan api secara manual. Kenapa tidak pakai helikopter, karena di atas ketinggian 800 meter di atas laut helikopter sudah tidak bisa terbang. Sementara Gunung Agung ketinggiannya 3.142 mdpl. Risikonya tinggi pakai helikopter. Jadi harus manual,” ungkapnya.
Saat ini, arah angin terbagi dua arus yakni menuju puncak gunung dan ke bawah dekat pemukiman warga. Ia mengaku jika arah angin mengarah ke pemukiman warga, maka otomatis akan dilakukan evakuasi kepada warga terdampak kebakaran lereng.
Artikel ini ditulis oleh:
Nebby