Karya anak-anak sekolah itu, antara lain pernak-pernik dari kayu, sisir bambu, “sempen” dari tanah liat, tifa, noken dari kulit kayu, lukisan di atas kulit kayu, dan kalung bermanik-manik.

“Anak-anak didik sekolah adat ini juga diajar untuk membuat perahu, kini mereka sudah mahir membuat perahu,” kata dia.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid