Heri mengatakan, meski tipe letusan freatik Merapi dini hari tadi lebih kecil dibanding letusan freatik pada 11 Mei 2018, namun suara yang ditimbulkan terdengar sama kerasnya.
“Suara gemuruh sama kerasnya seperti 11 Mei, namun untuk hujan abu cenderung lebih tipis,” katanya.
Informasi dari laman resmi BPPTKG Yogyakarta menyebutkan telah terjadi letusan freatik kecil atau hembusan di Gunung Merapi pada 21 Mei 2018. Letusan freatik yang terjadi pada pukul 01.25 WIB tersebut berlangsung selama 19 menit dengan ketinggian asap 700 meter teramati dari Pos Babadan, amplitudo seismik terukur 20 mm.
Ant
(Wisnu)