Vokalis Debu, Mustafa Daood menghibur penonton saat konser LOVELIFELEAD di Ciputra Artpreneur Theater Jakarta, Jumat (3/6) malam. Mustafa Daood, pengusung musik muslim Sufi dari Amerika Serikat yang sudah menetap selama 15 tahun di Indonesia ini, selalu hits dengan lagu-lagu cinta kepada Tuhan, seperti album Mabuk Cinta, Cinta Saja, Makin Mabuk, Nyawa dan Cinta, Hep Beraber (Ucapkanlah Bersama) dan kini Cinta Ilahi. Lagu-lagu Mustafa lirik-lirik lagunya sufistik, mistis, lahir dari kalbu yang mabuk cinta dan kerinduan pada Allah SWT. AKTUAL/TINO OKTAVIANO

Malam ini,
Kekasih-Ku,
Hamba datang,
Kepada-Mu…

Lirik lagu berjudul ‘Malam Ini’ itu dinyanyikan dengan apik oleh Mustafa Debu dalam konser LOVELIFELEAD di Ciputra Artpreneur Theater Jakarta, Jumat (3/6) malam. Mustafa berkolaborasi dengan Azza Oriental Orchestra dalam konser tersebut.

Berbeda dengan konser musik pada umumnya, Mustafa mengungkap latar
belakang setiap lagu yang dibawakannya dalam nuansa santai.
Nilai-nilai ajaran Islam yang dibawakan Baginda Rosulullah SAW menjadi rujukan utama Mustafa dalam membuat lagu.

Pada lagu ‘Malam Ini’ misalnya, ia mengeksplore bagaimana sebenarnya ujian-ujian yang diberikan Allah SWT kepada umat manusia. Satu sama lain berbeda kadarnya, namun seringkali manusia terjebak dengan hal-hal yang bersifat kasat mata. Rejeki semata dilihat sebagai limpahan nikmat bukan ujian dari Allah SWT.

“Malam ini, Kekasih-Ku, Hamba datang, Kepada-Mu… Ayo….,” katanya mengajak penonton yang memenuhi Ciputra Artpreneur Theater Jakarta.

“Lagi.. Malam ini, Kekasih-Ku…,” ajak Mustafa lagi diiringi penonton.

Sambil sesekali memetik alat musik oud atau gitar gambus, Mustafa
bercerita mengenai kesulitan rekannya di suatu daerah bertemu dengan kepala daerah untuk lagu ‘Doa Cinta’. Padahal, Allah SWT saja memberikan waktunya selama 24 jam penuh kepada hambanya untuk mengadu.

“Leader adalah pelayan, bukan seseorang yang wow…. Leader itu
benar-benar jadi pelayan, leader itu (juga) seorang perasa. Ketika
ketemu orang, dia bisa mengetahui apa permasalahan yang dihadapi orang yang ditemuinya,” urainya.

Artikel ini ditulis oleh: