Lampung, Aktual.com – Yayasan Bangun Sejahtera Mitra Umat (Yayasan BSMU) bersama PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) memiliki program pemberdayaan unggulan Desa Berdaya Sejahtera Indonesia (BSI). Program pemberdayaan wilayah binaan ini difokuskan untuk pengembangan klaster usaha di wilayah desa baik di sektor pertanian, peternakan dan perkebunan. Program ini juga dilakukan dengan pendampingan intensif baik teknis maupun pendekatan dakwah islam.
“Saat ini, Yayasan BSMU sudah memiliki enam (6) desa BSI. Sebanyak enam desa BSI ini antara lain Klaster Pertanian Padi Desa Rejo Asri, Lampung; Klaster Peternakan Kambing Desa Kedarpan, Purbalingga; Klaster peternakan sapi Desa Jati Trenggalek; dan Klaster Pertanian Mina Padi Desa Candi Binangun Yogyakarta,” kata Direktur Eksekutif Yayasan BSMU, Sukoriyanto Saputro dalam keterangan tertulisnya, Kamis (24/2) lalu.
Pada tahun 2022 ini, Yayasan BSMU dan BSI berencana meluncurkan Desa BSI di Provinsi Aceh dan Desa BSI di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). Khusus untuk Desa BSI di Lampung, desa tersebut tercatat telah memenangkan penghargaan lingkungan Kalpataru untuk pertanian organik dan ramah lingkungan di 2019. Selain itu, pada 2021, Desa BSI Lampung juga telah mengirimkan duta petani milenial dan duta petani dari Kementerian Pertanian. .
Sukoriyanto Saputro kemudian menjelaskan program Desa BSI telah memberikan manfaat ke berbagai pemangku kepentingan. Senada, Group Head Change Management and Transformation Office BSI, sekaligus Ketua Umum Dewan Pengurus Yayasan BSMU, Suhendar juga menyampaikan program Desa BSI ini diharapkan bisa memenuhi cita-cita besar untuk mensejahterakan masyarakat dan mewujudkan dampak sosial berkelanjutan.
Aset kelompok petani juga meningkat dari bantuan awal hanya Rp2,5 miliar, saat ini telah dikembangkan menjadi Rp4,2 miliar. Peningkatan aset kelompok tani ini juga berpengaruh ke pendapatan rata rata petani lokal di Lampung.
Secara umum, Desa BSI bertujuan untuk meningkatkan pendapatan mustahik menjadi muzakki. Indikator keberhasilan program pertanian di desa adalah, naiknya pendapatan kepala keluarga minimal 1 kali dari pendapatan awal. Selain itu, keunggulan program ini adalah penerapan model pertanian ramah lingkungan yang dikelola dari hulu ke hilir oleh kelompok tani itu sendiri.
Petani juga sudah mulai memperluas produksi, yang tadinya hanya 4 ton per hari menjadi 8 ton per hari. Perluasan bisnis juga ditambah dengan adanya bisnis benih pertanian organik serta perluasan pangsa pasar.
Artikel ini ditulis oleh:
Megel Jekson