Jakarta, Aktual.com — Dalam beberapa pekan terakhir ini, sedang marak dibicarakan tentang komunitas lesbi, gay, biseks dan transgender (LGBT) yang secara gamblang mempromosikan keberadaan mereka. Hal negatif tersebut tentunya meresahkan masyarakat akan perkembangan tumbuh kembang anak mereka ke depannya.
Dijelaskan oleh Dewi Ulfah Arini, MM Psikolog, Assessor pada Konsultan Management dari Prima Astha Redana, bahwa kasus LGBT merupakan kasus yang menjadi konsen para Psikolog. Karena sebenarnya LGBT merupakan penyakit menular.
“LGBT ini sebenarnya sudah menjadi konsen kami para Psikolog. Mengapa demikian? LGBT merupakan penyakit menular di mana itu terjadi pada orang yang memiliki konsep dirinya lemah terlebih didukung dengan lingkungan tidak menerimanya, maka akan dengan mudah anak tersebut masuk dalam komunitas tersebut,” ungkap Ulfah kepada Aktual.com, di Jakarta, Senin (25/01).
Menurut Ulfah, ketika anak merasa dirinya tak menemukan kenyamanan di lingkungannya, komunitas tersebut datang sebagai penawar bagi si anak.
“Anak yang merasa tidak dianggap dan kurang dihargai di lingkungannya, dan kemudian ia menemukan komunitas ini yang tentunya memberikan perhatian lebih kepada anak tersebut dan ia merasa dihargai pada komunitas tersebut. Yang nantinya, anak akan mengikuti arus yang dilakukan oleh komunitas tersebut (LGBT-red),” papar ia menambahkan.
Terkait hal tersebut, Ulfah menjelaskan, bahwa anak dengan ‘sakit’ sosial, berawal dari pola asuh orang tua yang kurang ‘aware’ terhadap anak.
“Masalah LGBT ini awalnya timbul dari masalah keluarga. ini merupakan penyakit sosial di mana pola asuh orang tua terhadap mereka tidak bagus, tidak ‘aware’, yang berujung pada anak tersebut dapat terpengaruh dengan cepat,” pungkas Ulfah. (Bersambung…..).
Artikel ini ditulis oleh: